"Aku selalu berdoa untuk Cinta Kejam yang tak bisa ku hentikan ini.
bahkan ketika hidupku akan hancur, Orang itu akan tetap sama.
Aku akan selalu disisinya, meski takdir menegurku dengan amat keras"▪▪▪▪▪
Suasana tetap Hening dengan kedua orang yang sedari tadi duduk berhadapan disofa ruang tamu. Pria itu Kim Suho tidak henti-hentinya menatap wajah seorang gadis yang berjarak dekat dengan dirinya.
Setelah pemandangan menyakitkan 15 menit yang lalu, dimana suho memukuli dirinya sendiri hingga menyebabkan hidungnya pendarahan. Bahkan gadis itu sempat menangis memukuli dada pria bodoh tersebut yang rela menyiksa dirinya sendiri.
Kini irene sudah berhenti menangis, namun wajah sembabnya masih terlihat jelas dimata Suho. Irene kini sedang mengompres sekitar wajah Suho yang memerah bekas tamparan nya sendiri, gadis itu bahkan dengan hati-hati mengobati dan merawat pria yang masih duduk diam tersebut.
Irene melakukan kegiatan nya dengan wajah tanpa ekspresi nya, gadis itu terlihat masih menyimpan amarahnya didepan pria yang terlihat lemah ini.
"Maafkan aku". Ujar Suho pelan dan itu adalah permintaan maafnya yang kesekian kalinya.
Gadis didepannya sama sekali tidak membalas, ia sibuk menempelkan plester luka didahi Suho yang lecet.
Irene menjauhkan tubuhnya ketika ia sudah selesai mengobati Suho, gadis itu kembali duduk tenang dengan helaan nafas berat yang sesekali keluar dari bibir mungilnya.
Suho masih duduk diam dengan otaknya yang berpikir keras, ia tidak tau harus melakukan apa disituasi dingin dan canggung ini. Apalagi ia juga tidak mau melihat gadis itu mengamuk lagi.
Pria itu melirik jam tangannya, dan disana sudah menunjukan pukul 1 dini hari, dengan begitu mereka tidak sadar sudah berada disituasi dingin ini untuk waktu yang lama.
Pria itu akhirnya berdiri dan membuat gadis itu menoleh ke arahnya.
"Tunggu disini". Ujar Suho hati-hati.
Irene sama sekali tidak bersuara, gadis itu tetap diam saja membiarkan suho yang terlihat berjalan keluar rumah.
Tidak terlalu lama, karena pria itu kini sudah kembali masuk kedalam rumahnya dengan mambawa Clutch bag dan Ponsel irene yang tertinggal didalam mobil.
Pria itu berjalan mendekat ke arah irene yang masih menatap dingin ke arahnya.
"Ini sudah sangat malam, Kau bisa menelpon nya untuk mengabari keadaan mu sekarang. Aku tau disana pasti keluargamu sedang khawatir"
Ucapan Suho memang terdengar biasa namun bagi irene sangatlah asing melihat Suho yang bertingkah seperti ini.
"Ayah dan ibuku berada di London sekarang". Ujar irene malas, namun tak begitu lama ekspresi gadis itu berubah ketika menyadari sesuatu.
Gadis itu menatap wajah Suho sekilas dan ekpresi pria itu tetap sama. Tenang dan juga sedikit sayu. Irene baru sadar jika Ayah yang ia sebut tadi adalah Ayah Suho juga dan entah mengapa gadis itu sedikit merutuki perkataan nya.
Drrtt.. Drttt..
Ponsel irene yang berada digenggaman Suho bergetar dan dia dapat melihat jika nama Mingyu tertera disana.
"Mingyu menghubungi mu"
Irene menoleh cepat ketika Suho menyodorkan ponsel didepan nya.
"Kau bisa menghubungi dia dan Menyuruh nya untuk menjemputmu disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika Ego ingin bertindak, namun hati selalu menolak untuk melakukan nya. Terkadang Logika dan perasaan memang tidak sejalan, Begitu juga yang dirasakan oleh Kim Suho. Pria arrogant dan penuh ambisi yang selalu Meras...