"Jika kau sudah jatuh ke titik terdalam, sekuat apapun kau mencoba untuk bangkit maka hanya tersisa kesulitan. Akan sangat sulit jika kau masih saja tersesat disana tanpa berniat untuk keluar. Karena kau menikmati setiap hal yang ada disana, sekejam apapun tempat itu kepada dirimu"
▪▪▪▪▪
Seulgi memarkirkan mobilnya diperkarangan rumah mewah milik Kim Suho. Gadis itu tidak langsung keluar melainkan mengambil nafasnya dalam-dalam berserta tangannya yang mengepal kuat. Raut wajahnya pun terdapat amarah yang terpendam dan siap meledak kapan saja. Tapi dibalik itu hatinya kini sedang gelisah dan dilema akan suatu hal.
Saat menghadiri pemakaman ibu irene pagi tadi, Seulgi mendapatkan suatu fakta yang cukup mengejutkan dari Mingyu. Pria itu memberitahu kekejaman yang Suho lakukan kepada irene dan keluarganya hingga menyebabkan ibu irene tewas.
Seulgi tidak langsung saja percaya walaupun amarah memang mencuat begitu saja dari hatinya. Bagaimana dia harus percaya jika selama ini sosok Kim Suho yang dia kenal sangat berbeda dari pikiran banyak orang.
Dan dia datang kesini untuk memastikan langsung kebenaran tersebut dengan Orangnya sendiri.
Gadis itu akhirnya keluar dari dalam mobilnya dan melangkah dengan tegas memasuki rumah mewah tersebut. Tanpa melihat situasi yang dingin didalam rumah itu, seulgi tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar Kim Suho.
Baru saja ingin membuka pintu kamar Suho, seorang maid menghentikan pergerakan.
"Nona, Tuan Kim sedang didalam kondisi yang tidak baik. Lebih baik anda tidak masuk kedalam"
"Aku tidak takut, justru pria seperti dia harus tidak dibiarkan sendirian". Ucap Seulgi tenang.
Ceklek
Dengan penuh keberanian Seulgi membuka pintu bercat coklat tersebut, lalu melangkah masuk dengan tenang.
Kesan pertama yang Seulgi lihat adalah kamar ini gelap temaram dan hanya di sinari oleh lampu diatas nakas. Kondisi kamar ini benar-benar berantakan dengan banyaknya barang-barang pecah yang berserakan dilantai.
Dari tempat ia berdiri Seulgi dapat melihat sosok yang ia cari sedang duduk dengan kepada tertunduk menyender dibawah kasurnya.
Ia melangkah mendekat dengan pelan namun ekpresi Seulgi langsung dibuat panik, ketika melihat banyak nya darah yang menetes dari tangan kanan Kim Suho.
"Oppa!". Pekik seulgi yang kini berlari dan langsung berjongkok dihadapan Suho yang masih menunduk.
"Op-oppa apa yang terjadi?!"
Darah itu masih saja mengalir dari jari-jari tangan kim Suho yang sepertinya habis memukul sebuah kaca, terlihat dari serpihan kaca yang masih menempel diarea tangannya.
"Tunggu disini, aku akan mengambil obat"
Suho masih saja diam dan membiarkan Seulgi berlari keluar dan tidak terlalu lama gadis itu kembali membawa sekotak obat P3K
Suho terlihat pasrah ketika tangannya ditarik dan diobati oleh Seulgi yang kini wajahnya terlihat memerah seperti menahan tangis.
"Kenapa kau bisa melukai tanganmu sendiri?! Bagaimana jika Oppa kehabisan darah! Kau bilang sebelumnya kau kekurangan darah dan sekarang kau malah membuang darahmu lebih banyak!". Oceh Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika Ego ingin bertindak, namun hati selalu menolak untuk melakukan nya. Terkadang Logika dan perasaan memang tidak sejalan, Begitu juga yang dirasakan oleh Kim Suho. Pria arrogant dan penuh ambisi yang selalu Meras...