"Kau tak bisa menyiksa dirimu sendiri untuk melakukan hal itu, ini adalah takdir yang diberikan untukmu. jadi kau harus mengerti itu bukanlah dirimu"
▪▪▪▪▪
"Pantaskah aku menyebutmu sebagai Kakakku, Kim Junmyeon Ssi.. "
Tatapan nya yang mengartikan sebuah kekecewaan, suaranya yang terdengar sangat dingin. Hingga airmata nya yang menandakan sebuah kesakitan.
"Ani, haruskah aku Menyayangi mu layaknya seorang kakak?"
Pria itu masih berdiri terdiam dengan segala kebekuannya, dinginnya air hujan sama sekali tidak mempan dengan rasa takut yang perlahan muncul dihatinya.
"Kim Junmyeon Ssi.. Apa kau bisu hingga tidak bisa menjawab pertanyaan dari adikmu sendiri?"
Percayalah Airmata yang jatuh dari mata pria itu berhasil disarukan oleh derasnya air hujan. Menyisakan mata memerah dari pria yang masih terdiam itu.
Suho tidak yakin, pria itu juga tidak percaya jika apa yang gadis didepannya ucapkan adalah suatu kebenaran yang akhirnya ia ketahui atau mungkin ia sudah mengingat semuanya.
Bibir pria itu bergetar dengan jelas seperti ingin mengucapkan sesuatu tetapi rasanya bibirnya sangat kelu.
"Di_disini Hujan, Nan_nanti kau bisa sakit". Suho melangkah untuk mendekat tetapi ketika ia maju dua langkah, gadis itu pun ikut mundur tiga langkah.
Sakit, melihat irene seperti tidak ingin didekatinya itu sungguh sangat menyakitkan. Dan lagi pria itu pura-pura tuli akan segala hal yang ia dengar barusan. Dan pria itu pura-pura buta dengan apa yang terjadi saat ini.
Karena sesungguhnya pria itu sangat lah Takut.
"Ayo kita masuk, Kau bisa sakit jika kehujanan terus". Suho mencoba melangkah lebih cepat dan menggenggam tangan irene tapi dengan kasar gadis itu melepaskan sentuhan nya.
"Aku bilang jangan mendekat!"
Suho tidak peduli, dengan tangan bergetar dan sedikit gerakan terburu-buru suho melepaskan Mantel hitamnya, pria itu mencoba untuk memasangkan mantel yang sudah basah itu ketubuh irene tetapi lagi-lagi gadis itu menolak. Ia membuang mantel itu ke tanah tanpa perasaan.
"Jangan mencoba baik dihadapan ku!!". Bentak gadis itu dengan isak tangisnya yang mulai pecah.
"Ayo kita masuk eoh, wajahmu sudah pucat. Kau harus tidur". Suho berujar teramat lembut dengan matanya yang bergetar ketakutan.
Irene mendorong dada pria itu dengan kuat hingga mampu membuat tubuh lemah Suho mundur beberapa langkah.
"KENAPA KAU MEMBOHONGI KU?!!". Teriak irene histeris.
"Irene, ayo kita masuk kedalam"
"KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA INI KEPADA KU?!!"
"Irene, Tu-tubuh mu sudah kedinginan, Irene Ayo kita mas__"
"I'M NOT YOUR IRENE!!"
Bibir Suho terbungkam dengan airmatanya yang tidak berhenti mengalir, wajah pria itu bahkan terpekur dengan tatapan kosongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika Ego ingin bertindak, namun hati selalu menolak untuk melakukan nya. Terkadang Logika dan perasaan memang tidak sejalan, Begitu juga yang dirasakan oleh Kim Suho. Pria arrogant dan penuh ambisi yang selalu Meras...