"Rasanya seperti waktupun berhenti mengikuti kita. Ya, aku tau semua itu adalah kesalahan ku. Akan tetapi perasaan ini terjadi karena ketidakmampuan melepaskan sebuah harapan.
Senyuman cerahmu, kehangatan tubuhmu, juga wajahmu. Aku takut, aku takkan bisa melihat dan menyentuhnya lagi"▪▪▪▪▪
"IRENE AKU BILANG BERHENTI!!"
Duar!
Suara tembakan tiba-tiba saja menggema dan membuat kuping suho berdengung begitu saja.
Tidak
Tubuh suho membuka dengan pandangan tidak percaya nya, wajah pria itu langsung pucat seketika melihat sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.
Tangan pria itu terasa lemas dan dengan bergetar menjatuhkan pistol perak tersebut dari tangannya sendiri.
Bruk!
Suho meneteskan airmatanya ketika tubuh mungil itu jatuh begitu saja ke lantai dengan luka tembak yang mengenai punggungnya.
Dengan matanya yang memerah pria itu menatap pistol miliknya lagi dan dengan penuh ketakutan pria itu menggeleng kuat.
Tidak.. Tidak.. Suho sama sekali tidak menarik pelatuk itu.
Duar!
Akhh.
Tubuh suho langsung jatuh berlutut ketika kaki kirinya ditembak begitu saja dari arah belakang tubuhnya.
Pria itu berusaha keras menahan rasa sakitnya dan mencoba bangkit untuk segera mendekat dan merengkuh tubuh irene yang sudah tidak sadarkan diri.
"Irene-ah... "
Duar!
Belum juga sampai ditubuh gadis itu, kini suho kembali tertembak dibagian bahu kanannya dan membuat nya ambruk dilantai. Wajah nya mulai terlihat kesakitan dengan urat-urat yang terlihat disekitar leher menahan rasa sakit ditubuhnya.
Suho masih berusaha kuat untuk tetap sadar walaupun airmata nya semakin banyak meleleh.
Suara langkah kaki mulai mendekat ke arahnya, dan bertepatan setelah itu wajah Seung joon muncul diatas nya.
"Ck, aku sedikit tidak sabar melihatmu sudah memegang pistol sedari tadi, tapi tak melakukan apapun kepada gadis itu. Aku mendahului mu lagi, dasar payah"
Suho diam menahan sakit dengan matanya yang menatap seung joon.
"Gadis itu sepertinya belum mati"
Seung joon melangkah sedikit menjauh dan menuju ke sebuah meja yang meletakan banyak botol-botol air keras.
Di sisi lain, Suho kembali berusaha bangkit dengan sisa tenaganya. Ia sudah tidak kuat berdiri dan berakhir memilih merangkak lemah ke tubuh irene.
"Hey, berhenti disana junmyeon!". Joon memberi peringatan lalu segera melangkah dengan membawa 2 botol air keras di tangannya.
Suho dengan cepat menahan kaki Joon dan mencengkram nya. Melihat itu joon lantas saja berjongkok dan melihat lebih dekat wajah adiknya yang terlihat berusaha tetap kuat itu.
"Andwe.. Hajima.. Jangan lakukan itu Hyung...". Ucap suho susah payah dengan airmatanya yang semakin membasahi wajahnya.
Seung joon terdiam dengan wajah datarnya, pria itu menatap lekat mata suho yang memerah karena airmatanya.
"Kenapa aku harus menuruti perkataan mu?"
Suho menggigit bibirnya kuat-kuat dan semakin mencengkeram pergelangan kaki seung joon, lalu dengan sedikit terisak ia berucap lirih, "Aku mencintai nya.. Jebal.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika Ego ingin bertindak, namun hati selalu menolak untuk melakukan nya. Terkadang Logika dan perasaan memang tidak sejalan, Begitu juga yang dirasakan oleh Kim Suho. Pria arrogant dan penuh ambisi yang selalu Meras...