33. "Until now, You're still the Reason"

7.7K 827 318
                                    

"Terlalu lama aku melangkah sendirian, terlalu lama aku berlari, terlalu lama aku menutupi semua rasa sakit ini. Hingga akhirnya kau datang disaat duniaku hampir saja hancur akan segalanya. kau yang dulu pernah memberi luka, kini datang sebagai penyembuh luka itu sendiri"

▪▪▪▪▪

Aku benci seseorang yang seperti dirimu

Monster sepertimu harus pergi dari kehidupanku

Aku menyukaimu

Aku berjanji akan memberikan banyak kebahagiaan untukmu

Kau menghancurkan hidupku

Dengan semua yang aku lihat sudah cukup membuatku untuk tidak percaya dengan mu

Aku membencimu Kim Junmyeon

Semua kata-kata itu seolah-olah terus berulang-ulang dikepala gadis yang kini masih berusaha meredam suara tangisnya.

Ia pernah berjanji dan ia juga pernah melukai pria itu, tanpa sadar ia juga menyakitinya terlalu dalam hingga Irene tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Ya, Bae Irene masih ditempat yang sama, menangis dalam diam menatap seseorang yang tidak dapat melihat tangisannya. Jika dulu pria itu akan menghapus airmatanya dan langsung memeluknya, tetapi kini semuanya berbeda. Bahkan untuk melihat dunia saja sangat sulit, bagaimana bisa ia menghapus airmata kesedihan gadis itu.

Suho yang merasa aneh, mulai meletakan jarum dan benang Wool nya diatas meja. Pria itu kembali mendengak ketika telinganya mendengar sesuatu yang membuatnya mengernyit bingung.

"Kau menangis?"

Suara yang sarat akan Kekhawatiran itu membuat Irene mengigit bibirnya kuat-kuat dengan airmatanya semakin banyak terjatuh.

Gadis kecil bernama Ji-eun itu kembali datang, kali ini dengan raut wajah bingung melihat gadis cantik yang tadi ia lihat kini sedang menangis didepan Ahjussi kesayangan nya.

Suho menoleh ke samping ketika lengan bajunya ditarik oleh seseorang, setelah itu ia dapat mendengar suara Ji-eun berbisik ditelinganya.

"Ahjussi, Bidadari itu sedang menangis dihadapan mu"

Suho sempat mengerjap tidak mengerti, ia juga terlihat kebingungan. Namun tak lama, ia menyuruh Ji-eun untuk mengambil tissue didalam. Dan pria itu kembali diam dengan canggung, seperti bingung antara harus percaya atau tidak dengan perkataan Ji-eun barusan.

Pria itu menunduk seperti ragu untuk mengeluarkan suara, namun kemudian ia memberanikan diri untuk bertanya tentang alasan kenapa orang didepannya menangis.

"Eoh.. Ta-tadi anak itu bilang jika dihadapanku ada seorang bidadari yang sedang menangis. Nugu... Seyo?"

Gadis yang ada di hadapan nya bungkam dengan isak tangis yang semakin terdengar.

Raut wajah suho sedikit dilanda panik, namun pria itu tidak tau harus berbuat apa sekarang.

"Apa kau baik-baik saja? Kenapa menangis?"

Aku menangis karena dirimu

Irene menghapus air matanya berusaha untuk lebih tenang sekarang walaupun tetap saja rasanya ia masih ingin menangis sekarang.

Ia kembali menatap wajah pria itu dengan pandangan menyakitkan. Pria itu tetap sama, ia masih tampan seperti dulu hanya saja, kedua mata pria itu terlihat sedikit berbeda dengan warna pupil yang kecoklatan merah.

"Ahjussi ini tissue nya". Ji-eun datang dengan membawa lembaran tissue yang ia letakan diatas telapak tangan Suho.

"Terima kasih, Ji-eun lebih baik kau kembali ke dalam dan beristirahat"

Purpose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang