"Friendship is the hardest thing in the world to explain. It's not something you learn in school. But if you haven't learned the meaning of friendship, you really haven't learned anything."
-
Muhammad Ali***
Rion merapatkan keningnya dengan kening Tetha, mengatur jantungnya yang menggila sebelum menatap Tetha lekat-lekat lalu tersenyum padanya.
Rion melepas tangannya yang sejak tadi menungkup wajah Tetha, meninggalkan cewek itu dalam bingung, kemudian berjalan ke arah Darda yang berdiri di samping mobilnya.
"Sekali lagi lo bawa kabur cewek gue tanpa sepengetahuan gue, gue nggak akan ubek-ubek Bandung sendirian, tapi gue akan ajak bokap lo, Ibunya Tetha dan Kakek gue. Kalo perlu gue bawa polisi sekalian biar lo langsung masuk penjara." Ancam Rion pada Darda sebelum meninggalkannya sendirian dan membawa Tetha menuju sekre futsal.
Ada hal penting yang Rion rasa harus dia jelaskan pada Tetha sebelum mengantarnya pulang.
Rion tau Tetha tidak akan bisa memahami penjelasnya tapi Rion ingin sekali saja tidak tau diri dan Rion berharap Tetha bisa memahaminya.
Namun, setelah mereka sampai di depan sekre--dibuntuti Uky, malah Tetha yang duluan menuntut penjelasan pada Rion.
"Itu tadi apa?" Rion yang telah membuka pintu sekre seketika berhent, memejamkan mata, mengatup bibirnya kuat sebelum berbalik pada Tetha dengan menunduk.
"Sorry... Ta... gue..."
Sadar situasinya rumit tanpa pamit pada kedua kakak tingkatnya, Uky meninggalkan keduanya.
"Hmm..." Rion menggaruk belakang kepalanya gelisah. "Masuk dulu yuk, Ta? Gue jelasin di dalem."
Walau rasanya ingin menjauh saat itu juga dari Rion tapi Tetha menurut, masuk ke dalam sekre.
Rion mengintip dari jendela memastikan Darda telah meninggalkan kampus, setelah itu ia menutup pintu sekre, takut ada yang mendengar pembicarannya dengan Tetha.
"Lo kurang ajar, Yon! Lo nggak seharusnya kayak tadi. Lo nggak punya hak buat ngelakuin hal tadi ke gue. Dan lo tau kan, Yon. Tadi itu first kiss gue?"
Rion yang baru selesai menutup pintu, duduk bersimpuh di depan Tetha. Tanpa berani menatap wajahnya.
Rion mengangguk, membenarkan semua yang Tetha sampaikan padanya.
"Lo tau kan yang lo lakukan tadi ke gue salah, Yon? Lo tau kan, lo nggak seharusnya melakukan itu ke gue, Yon?"
Lagi, Rion mengangguk.
Tetha menelan ludahnya susah payah sebelum melanjutkan bicara. "Dan lo tau kan seberapa penting hal itu buat gue, sampai gue nggak pernah melakukannya sama Darda sekalipun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Konstelasi (Hug Me)
General Fiction(Completed) Tidak semua yang singgah dalam hidup ditakdirkan untuk tetap tinggal. Ada yang memang singgah untuk memberi pelajaran hidup melalui cinta dan rasa sakit, ada yang singgah mengenalkan pilu juga rasa bahagia, ada pula yang singgah untuk se...