(Completed) Tidak semua yang singgah dalam hidup ditakdirkan untuk tetap tinggal. Ada yang memang singgah untuk memberi pelajaran hidup melalui cinta dan rasa sakit, ada yang singgah mengenalkan pilu juga rasa bahagia, ada pula yang singgah untuk se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"A name can make you smile, laugh, blush, cry. A name can remind you of memories, pain, wounds, scars. Ironically it's the same name." - Anonymous
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau ke kantor, Pak?" Sambut Rasi saat Rion masuk ke dalam mobilnya.
"Selamat pagi umat manusia." Sapa Rion pada kedua sahabatnya itu setelah menutup pintu mobil. "Jir, lo ngikut gue aja." Protesnya pada Tares menyadari sahabatnya itu memakai pakaian serupa dengannya--kemeja putih dan celana kain.
"Ahahaha..." Rasi juga tertawa keras setelah menyadarinya.
"Baju gue yang udah kering cuma ini, gara-gara si nyonyah sebelah--Rasi--ngotot nyuci baju gue kemaren, makanya gue minta bawain lo baju ganti buat gue." Jelas Tares mendelik ke arah Rasi sebentar lalu membawa Mini Cooper S JCW punya Rasi menjauh dari rumah Rion.
"Serius, Res, nggak nanya gue hahahaha." Tares semakin kesal. "Eh, entar turunin gue di Grand Hotel Lembang ya, gue mau ke kawinan anak sepupunya bokap dulu. Lo sih Ras, kenapa ngedadak banget ngasih taunya ah. Pakai bilang nggak nerima alasan nggak bisa segela. Ee!" Rasi cuma menyengir lebar mendengarnya.
"Grand Hotel Lembang tuh di mana?"
"Di Surabaya, ya di Lembang lah, Aradhana!"
"Ya iya di Lembang, maksud gue di sebelah mananya, Orion?
"Yang pinggir jalan sebelum pasar Lembang."
"Oooh."
"Entar, abis foto keluarga, gue langsung cabut ke vila kok minta anter sepupu yang lain."
"Sip-sip."
"By the way, akhirnya Si Cooper diajak keluar rumah juga."
Rasi ini sebenarnya bisa nyetir, tapi karena Rasi sangat malas terjebak macet, alhasil mobil yang dibelikan Papanya sebagai hadiah ulang tahunnya tahun lalu itu selalu dibiarkan di garasi. Sesekali dipakai memang walau cuma ke Alfamidi dekat rumah.
Soalnya Rasi pernah punya pengalaman nggak menyenangkan sama supir terakhirnya, makanya sampai sekarang Rasi masih trauma untuk mempekerjakan supir lagi.
