Jan lupa VOTE 🌟🌟🌟🌟🌟nya ditinggal ya guys:')
Please bantu ingetin, kalu ada Typo ya:')
Happy Reading..
*****
"Oh shit."
Gubrakk..
Entah Kila mendapat kekuatan dari mana, yang jelas ia sukses menendang tubuh Taehyung hingga terjungkal kebawah.
Kila ingin mengutuk dirinya sendiri karena kebodohanya itu. apa yang sudah ia lakukan?
Oh god, seseorang telah memergoki kekhilafanya yang amat memalukan ini.Bisa kah kila menghilang dari sini sekarang juga? Tentu saja tidak dia bukan hantu yang bisa menghilang.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Jimin dengan wajah yang dibuat-buat sesyok mungkin.
Tolong digaris bawahi, dibuat-buat. Mana mungkin seorang Jimin tidak tau apa yang sedang Taehyung lakukan tadi.
Jimin? Seorang playboy yang suka keluar masuk club, yang suka mengekplor terowongan para wanita. Dan sekarang berlagak sok polos, oh shit. Bagus sekali Jimin-_-
Sungguh Taehyung ingin sekali menguliti Jimin sekarang juga, jika ia tak ingat bahwa orang sialan ini adalah sahabatnya.
Taehyung mencoba bangkit, sambil memegangi pinggangnya yang lumayan sakit karena dorongan dan tendangan maut Kila.
Ia meringis, lagi-lagi ia harus tersakiti oleh seorang gadis. Padahal biasanya ia yang menyakiti orang, tapi lihatlah sekarang, ia terlihat menyedihkan bukan?
"Mataku sudah tercemari karena perbuatan menjijikan kalian." Ucap Jimin sok dramatis.
Kila membulatkan matanya, menjijikan? Benarkah itu? Tiba-tiba matanya pun memanas, benar apa yang dikatakan Jimin. Ini menjijikan.
Taehyung menatap tajam Jimin. Cih, benar-benat ya orang ini. Mulutnya licin sekali. Apa Taehyung perlu melemparkan sesuatu ke kepala Jimin, agar Jimin bisa mengingat perbuatan yang lebih menjijikan sudah sering dilakukan orang gila didepanya ini.
Mata Taehyung beralih pada Kila yang kini juga menatapnya, matanya memerah seperti sedang menahan tangis. Hal tersebut langsung membuat Taehyung kalut.
Kila dengan buru-buru mengambil tas nya. Lalu pergi meninggalkan Taehyung yang mengeram marah, dan Jimin yang terdiam cengo, tanpa sepatah kata pun.
Taehyung mengalihkan pandanganya pada Jimin dengan tatapan siap membunuhnya itu.
Jimin yang ditatap seperti itu malah mengeluarkan sengiran khas miliknya, yang kedua matanya hanya terlihat garis lurus saja saat menyengir. *ditinggal ngumpet baru tau rasa kan ya:')*
"Kau---"
"Jangkaman." Teriak Jimin menghentikan ucapan Taehyung. (Tunggu sebentar)
"Jadi begini Tae, aku sebenarnya sangat lapar. Jadi kuputuskan untuk mengunjungimu saja untuk menghabiskan isi kulkasmu. Dan aku tak tau jika kau sedang melakukan itu dengan Kila--"
"Tutup mulutmu!" Taehyung mendengus jengah, mendengarkan penjelasan sok polos Jimin yang membuatnya ingin muntah itu.
"Ishh, aku belum selesai menjelaskan Tae."
Taehyung mendelik tajam, membuat sang empu meringis pelan.
"Bawa Kila kemari. Dan minta maaf padanya. jelaskan bahwa mulut kotor mu itu telah berbuat kesalahan."
"Aish jinja, mulutku tidak--"
"Cepat lakukan, atau aku akan memberitahu ibumu tentang perbuatan bejatmu setiam malam itu, Jim."
"Kau--"
"Aku apa?"
Jimin mengerucutkan bibirnya kesal. Lalu pergi meninggalkan Taehyung sambil menggerutu pelan. "Menyebalkan."
Taehyung menggeleng pelan melihat sikap Jimin yang sering berubah-ubah itu. Kadang kekanak-kanakan seperti sekarang, tapi kalo sudah berada diranjang sisi pria sejatinya akan menguasai tubuhnya.
*****
"Ayolah Kila-ya. Apa kau tak mengasihaniku, aku tak ingin mendengar mulut sibrengsek itu berkicau seperti burung." Ucap Jimin memohon pada Kila yang sekarang sedang asyik memakan Ramyong didepan supermarket.
"Hya, sunbae, aku sudah memaafkanmu. Tapi aku tak ingin bertemu dengan Taehyung sekarang. Lebih baik sekarang kau pergi sunbae."
Sebenarnya Kila tak ingin bertemu Taehyung karena, ia masih malu jika mengingat hal yang tak seharusnya ia lakukan dengan Taehyung. Bisa-bisa ia kelepasan seperti tadi.
Aishh.. Lebih baik aku disini, mengisi perut dan melupakan hal memalukan tadi.
Jimin mengerucutkan bibirnya, "kila-ya, apa kau tak kasihan padaku. Sibrengsek itu akan membunuhku jika kau tak mau ikut."
Mendengar kata membunuh keluar dari mulut Jimin, seketika membuat tubuh Kila menegang. Ia hampir lupa jika Taehyung tetaplah Taehyung, Psychopath gila yang selalu memaksakan kehendaknya. Tapi sangat impossible jika Taehyung berani membunuh Jimin yang berstatus sahabatnya. Jika Taehyung bisa membunuh Jimin, mengapa tidak dari dulu saja mengingat sifat Jimin yang selalu membuat orang naik darah.
"Lebih baik kau pulang sunbae." Ucap kila sambil berdiri.
"Kau mau kemana?"
"Seperinya aku butuh satu Ramyong lagi, agar aku bisa berfikir jernih. Dan kau pulang saja sunbae, aku memaksa."
Jimin menatap kila yang memasuki supermarket itu. Huff, sepertinya Jimin memang harus pulang, dan menerima semua ocehan Taehyung yang sudah siap memenuhi gendang telinganya.
*****
Kila tersenyum saat penjaga kasir itu memberinya senyum.
"Itu tadi pacarmu nona?" Tanya pria itu sopan.
"Ah, bukan. Itu kakak tingkatanku." Balas Kila sama sopanya.
"Ini uangnya." Kila menyodorakn uang kepada pria kasir, tapi pria itu malah menggeleng.
"Untukmu saja, aku lihat kau kerap kesini. Hitung-hitung untuk salam perkenalan."
"Ahh, begitu ya." Kila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gomawo, emm--"
"Hanseol."
"Ah, gomawo hansol." Ucap kila sambil mengambil Ramyongnya.
Tanpa mereka sadari, interaksi antar mereka berdua sudah diamat sepasang mata yang terlihat menajam itu.
Giginya gemelutuk, menahan amarah yang menggebu-gebu.
"Dia lagi," desisnya menahan marah.
Oh memang pria itu ingin sekali mati ya. Sampai berani mengusik ketentraman hidup seorang Taehyung hingga dua kali.
"Pria itu akan berakhir." Desisnya lagi.
*****
TbcNggak yakin lagi:(
Please kasih komenya guys:(
Jangan lupa Votenya ditinggal ya🌟🌟🌟🌟👇
Lanjut or no??
-
-
-
-
-KIM_TAEYA
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Boy - KTH [END] ~BOOK 1~
Fanfic#Rank 1 On Fanfiction (23,24,25-12-19) #Rank 2 On Fanfiction (10-05-2020) COMPLETED #MaknaeLine TAEHYUNG 18+ OTW REVISI! ***** "Dibunuh" laki-laki itu menyeringai. "Atau dijadikan pacar?" lanjutnya. mata kila membulat sempurna sedetik sebelum kesad...