Jangan lupa votenya ditinggal ya🌟🌟🌟🌟🌟🌟
SORRY FOR TYPO
Happy Reading
*****
Dorrr..Dorrr..
"Tidakkk."
Kila tak kuasa membuka matanya, saat bunyi tembakan itu terdengar hingga dua Kali.
"Tidak, Taehyung. Tidak." Kila menggelengkan kepalanya tidak percaya.
Ini tidak mungkin.
Tidak.
"Tae, hiks," Kila mengangis Sersendu-sendu ditempatnya.
Taehyung benar-benar sudah tiada?
"Taehyung. Hiks, Tae mengapa__"
"Kerja bagus Jim."
Ucapan seseorang disana itu sukses membuat Kila langsung membuka matanya lebar. Jim? Jimin? Dan entah benar atau tidak, suara seseorang tadi itu terdengar seperti suara Jungkook.
Kila membulatkan matanya yang sudah sembab, setelah ia benar-benar meyakini jika Jimin dan Jungkook berada disana. Bibirnya tak kuasa untuk tidak tersenyum.
Ia dapat melihat Jika Taehyung tersenyum melihat Jiyeol yang terbaring bersimbah darah, yang keluar dari kepalanya.
Ya, Jiyeol lah yang tertembak dan jelas itu bukan Taehyung.
Taehyung bersyukur teman-temanya datang disaat yang tepat, jika tidak, ia tak tau bagaimana nasib nyawanya sekarang.
Sedetik saja Jimin terlambat, menembak Jiyeol, pelatuk yang akan dilepas Jiyeol sudah akan mengenai kepalanya.
Tapi tuhan masih melindunginya, dan dengan Jimin menembak Jiyeol, membuat Jiyeol tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Pistol yang dipegang Jiyeol goyang, membuat peluru yang hendak ia arahkan pada Taehyung malah mengenai anak buahnya sendiri.
"Ringkus mereka semua." Perintah Jimin pada anak buahnya, agar mengurus anak buah Jiyeol yang masih terdiam ditempat.
Bodoh, Jiyeol yang salah mencari anak buah, atau anak buahnya yang terlalu polos, hingga mau-mau saja dimanfaatkan si tua bangka Jiyeol. Yang jelas mereka semua sudah dibawa keluar oleh orang-orang yang dibawa Jimin.
Jimin dan Jungkook berjalan menghampiri Taehyung yang masih berusaha berdiri.
"Ck, seperti banci, berdiri saja sulit." Ejek Jimin sambil membantu Taehyung berdiri.
"Ingin sekali ku menendang mulut sialaamu itu Jim."
"Sudah lah Jim, jangan menggodanya."
"Ck, lemah sekali kau Tae, baru juga terkena pukulan sedikit, sudah seperti ini."
Taehyung mengambil pistol disaku celana Jimin. Dan menodongkanya pada Jimin.
"Si. A. Lan."
Jimin yang mendengar suara tajam Taehyung, langsung lah menyengir tak berdosa. Dasar Jimin.
Taehyung menyimpan pistol itu, disakunya. "Bantu aku menghampiri Kila Kook. Jimin tidak becus."
"Hey, lupakan saja terus lupakan. Jika aku tak menembak si tua bangka itu, kau pasti sudah is dead, Tae."
"Jangan percaya diri dulu kau Jim, aku bahkan tak akan bisa mati hanya dengan tembakan itu."
"Prettt, sepertinya aku yang sekarang ingin menendang mulut sialanmu itu Tae." ejek Jimin tak terima.
"Seharusnya, aku tak menyelamatkanmu." lanjutnya.
"Sudahlah sudah. Tae lihatlah, Kila terus menerus menangis disana." lerai Jungkook.
Taehyung langsung memfokuskan penglihatanya pada Kila, dan benar saja Kila masih saja menangis disana. Dan hal itu malah membuat Taehyung tersenyum.
Jungkook memapah Taehyung cepat atas perintah Taehyung.
Taehyung menyentuh bahu terbuka Kila. Lalu menaikan tali dres yang tadi sempat merosot itu.
"Kook, bantu aku melepaskan ini." Ucap Taehyung pada Jungkook.
Jungkook mengangguk, lalu mengambil pisau disakunya, dan memotong tali yang mengikat Kila cepat.
"Tae," cicit Kila.
"Stthh, iya aku disini." Taehyung berusaha membebaskan Kila dari lilitan tali yang mengurungnya.
"Tae, Hiks." Kila menumpahkan air matanya lagi.
Dan saat Kila sudah terlepas,
Grepp.
Kila langsung menerjang tubuh Taehyung, dan menangis. Ia sangat senang Taehyung berhasil menyelamatkanya.
Jungkook yang melihatnya pun hanya bisa tersenyum, lalu melangkah pergi dari sana menyusul Jimin yang pergi sedari tadi karena ngambek Taehyung yang tak tau terima kasih kepadanya.
"Tae, kau terluka." Kila mengurai pelukanya, lalu berusaha melihat luka dikepala Taehyung.
Taehyung mengambil tangan Kila pelan, lalu menciumnya. "Cup, luka itu tak ada apa-apanya dimanding harus melihatmu terluka seperti ini, pacar."
Taehyung menangkup kedua pipi Kila dengan tanganya, lalu mulai mengelus pipi itu pelan, sangat pelan. Seakan takut jika pipi itu akan hancur jika ia kasari sedikit saja.
Tanpa sadar, air mata Kila lagi-lagi menetes. Entah sudah berapa kali ia mengeluarkan air yang katanya memiliki rasa asin itu. Tapi yang jelas, air mata ini bukan lagi kesedihan seperti tadi.
Taehyung tersenyum sebelum jarinya bergerak menghapus air mata kila yang terus berjatuhan.
Taehyung mengikis jarak antar mereka berdua, ia mulai memejamkan mata.
Kila tersenyum sebelum hendak ikut memejamkan mata. Tapi semua itu tidak jadi ia lakukan, saat matanya malah menangkap sosok wanita yang ia temui tadi. Temanya. Teman yang ternyata tak seperti yang dia fikirkan.
Dan dia adalah Hyesoo?
'Mengapa dia__'
'Membawa pistol?'
Mata Kila lagi-lagi membulat, jantungnya berdegub kencang.
'Untuk apa Hyesoo membawa pistol?'
Dan Kila membulatkan lagi matanya saat Hyesoo mengarahkan pistol itu tepat pada Taehyung.
Dorr..
"Tidak..."
Dorr..
Dorr..
*****
TbcJujur Author udah ngantuk banget, buat nyelesein part yang ini😴 dari tadi pengen tidur tapi demi janji Triple update jadi gapapa.
Mian ya pendek, doain secepetnya Author bisa up lagi hehe😄
.
.
Kim Taeya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Boy - KTH [END] ~BOOK 1~
Hayran Kurgu#Rank 1 On Fanfiction (23,24,25-12-19) #Rank 2 On Fanfiction (10-05-2020) COMPLETED #MaknaeLine TAEHYUNG 18+ OTW REVISI! ***** "Dibunuh" laki-laki itu menyeringai. "Atau dijadikan pacar?" lanjutnya. mata kila membulat sempurna sedetik sebelum kesad...