99. Dahan rapuh

8 0 0
                                    

Dari mata ini sejak pertama memandang
Aku terlahir
Dan ingin berakhir
Hanya untuk ingin menatapmu saja

Dari bangun, terjatuh dan tertawa
Lalu terluka
Saat kenal dan kau tawarkan sebuah rasa
Yang tak ingin ku bangkit
Kubiarkan raga ini tergenang
Diam dan pasrah di asa yang terangkai penuh prahara

Dari dahan yang kering
Kita tumbuh karena rapuh
Dari embun bening yang menetes
Kita adalah peluh yang melepuh

Simpul menyimpul
Katamu, kita adalah bagian kalimat indah yang tak patut dibaca dicerna dimanapun berada
Biarkan mengalir tanpa harus menunggu entah kapan bertitik dimuara

Dari tempat yang paling jauh
Bermil-mil jaraknya
Tetap tak bisa terjangkau
Tak luput dari segala risau
Kau tahu,
Dari semua perjalanan yang terpanjang
Dari letih yang tak mungkin sampai
Tujuan akhirku hanya ingin menuju engkau

Dari pojok dunia belahan manapun aku berada
Hatiku mencari
Hatimu berkelana
Aku sangat tahu
Ada aku yang senantiasa berenang di setiap tarikan napasmu
Dari arah mata angin yang berhembus
Aku tahu berpusar-pusar kecewa yang tak berlega

Dari manapun celah
Disuruh pergi
Sekuat tenaga mengusir segala doa jangan dekatkan kepadanya
Tetap saja
Rasa itu tak bisa enyah

Jadi, biarkan ia hidup selama degup itu bertalu
Seiring waktu
Sampai menutup semua pintu dan waktu
Sampai Tuhan
Mengambil keduanya atau salah satu
Pasrahkan saja
Kita ini memang milikNya
Serahkan saja padaNya...segalanya

Sab-
Batam, 30 nop 2018


Sebatang hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang