Pada mimpi yang tak terdaki
Maaf, sampai kini jiwa yang sekosong udara
Belum bisa memaknai kata jauhBerada didekat semua musim yang terlewati
Tak seserpihpun termiliki itu seberat keranda telah mengusung hatinya segenap pergiTerus mana bisa aku tertawa
Sedang hatiku terus merengek sebuah hati yang tak ingin kembaliKau tahu, ia sendiri tak mampu mengukur kodrat Ilahi
Dibalik dahaganya yang kaku
Di kerumunan sejuta senyum
Tersungging getir yang melintirTapi ia ingin terlihat tegar
Ditengah perjalanannya yang selalu patah ditengah tangkai
Walau sebenarnya penat mendesak ingin tumpah ruah sebagai pilu yang teramat dalamNamun tak usah sok khawatir
Kesedihannya lebih rela ingin koyak sekoyaknya
Karena pergi
Lebih memaksa tak pulangNamun aku yakin gundah tak kan lama bertahan bersemayam dibilik jantungku yang sengaja kau buat ruang
Kekuatanku yang melemah
Percayalah itu cuma sesaat hadir
Sekejap mentariku akan kembali memancarKemudian dengan tangkas melupakan kepayahan melepas yang tak berkenan di kini yang kelam
Dan yang tak pantas bersisian hati dimasa silam dan masa mendatang#Sebatanghati, 27 september 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatang hati
PoesíaKasidah rindu Sekumpulan rasa yang berkembang menjadi rindu buat someone yang tak berawal tak berakhir disepanjang zaman Penantian tak berpangkal tak berujung dirasa yang tidak akan mengubah rindu sebaik impian, Dilalui.. walau tak mudah untuk sepa...