13. Pada Saatnya

33 4 0
                                    

Pada saatnya, pesta api berhenti
pekik tangis seperti hujan berhamburan
Salah satunya tergeletak dengan darah menggenang

Ada saatnya bercinta dengan sunyi
Mengukir puisi dengan pedih
Mengisahkan sebuah nama yang tak mau pergi
Selalu menjadi hantu meskipun musim berganti

Sepasang hati berteduh di wajah perih
Seorangnya lagi menghitung doa kesiangan, dan dosapun terbengkalai terinjak sepi

Sab-

Sebatang hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang