45. Bodohnya aku

17 0 0
                                    

Di matamu, wara-wiri berlenggak-lenggok aku tanpa acuhmu
Sungguh naif terus kupelihara sejuta harapan itu
Tanpa pikir panjang
Bahwa kecewa itu lebih pahit dari sejuta empedu

Namun kutak peduli itu
Sebegitu bodoh dan rendahnya ku dimatamu

kepalamu, ingatan tentang aku mungkin sebagai selingan rindu yang terburuk
Saat langkah terpuruk kau baru butuh arah dari mataku untuk melihat siapa yang paling bernilai

Namun kau tak mengerti
Cinta yang dimataku
Adalah sejumlah hina yang kuterima, kurela bagai sampah

Sab-

Sebatang hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang