93. Kita

5 0 0
                                    

Kita pernah menanti cemas di tanah lembab
Menyapa matahari sepi di langit tinggi
Menegur senja kelabu menaburkan sejuta keluh

Kita pernah menanti ragu
Penuh pilu
Akankah waktu-waktu yang berlalu akan berpeluh bersama melebur rindu yang sekian waktu membeku

Kita pernah mengukir sajak di awan-awan putih
Penuh penomena misteri
Merajut sunyi tanpa berhenti

Karena masing2 hati bertanya...siapakah yang dinanti?

Nop' 2018

Sebatang hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang