PAIN OF LOVE [COMPLETED]

FOUR

Selamat membaca!!

---

Usia pernikahan Alea dan Adam memasuki 5 bulan.

Hubungan mereka tidak seperti sepasang suami-istri yang sebenarnya.

Adam mulai jarang pulang ke masion dan lebih memilih tidur di apartemen bersama kekasihnya.

Alea kini didepan kantor perusahaan suaminya. Ia membawa bekal makan siang untuk suaminya.

Alea sungguh merindukannya meski Adam membencinya.

Alea berjalan pelan. "Permisi mbak" seorang wanita mendongak kepalanya dan menatap Alea dengan tersenyum

"Ada yang bisa kubantu nona?" Tanya wanita itu.

"Saya ingin bertemu dengan suamiku namanya Adam Walter" Alea menjawab dengan pelan.

Wanita itu mengkerutkan dahinya, tadi pagi atasannya pergi ke kantor bersama wanita lain.

"Baiklah, saya mengantar anda di ruangan pak Adam"

Alea mengangguk dan mengikuti wanita itu ke tempat kerja suaminya.

"Ini kantornya pak Adam" wanita itu menunjukkan pintu kantor atasannya.

Alea tersenyum,"Terimakasih mbak"

Wanita itu tersenyum dengan tulus dan pergi meninggalkan Alea.

Jantung Alea berdegup kencang. Tangannya bergetar menyentuk knop pintu lalu terbuka.

Alea terbelalak kaget melihat apa yang terjadi pada suaminya.

Suaminya, Adam sedang bercumbu dengan wanita lain

Alea menutup mulut dengan telapak tangannya. Tanpa sadar kotak makan jatuh berserahkan membuat mereka melepaskan tautan dan menatap dirinya.

"Sedang apa di sini,?" Tanya Adam marah pada Alea

"Ma-af kak. Aku hanya mengantar bekal untuk kakak," ujar Alea takut dengan nada keras Adam

"Aku tak sudi memakan masakanmu," ujar Adam dingin.

Tangannya menghempaskan kotak bekal yang dibawa Alea dan menarik lembut tangan kekasihnya keluar dari ruangannya.

Sedangkan kekasih Adam memberikan senyum smirk pada Alea, karena perlakuan Adam.

Alea menghela nafas dan tanpa sadar air matanya mengalir di pipinya

"Ya Tuhan, segitukah Kak Adam membenciku" Alea berguman pelan

Tiba tiba aliran darah segar keluar dari hidungnya, Alea mengambil sapu tangan dan mengusap darah di hidungnya

Sementara sepasang mata memperhatikan perlakuan Adam pada Alea. Dan tangannya terkepal erat. Dia bersumpah akan merebut Alea dari Adam

Alea berjalan dengan suasana hati yang buruk.

Revan mengikuti Alea sampai di taman. Alea duduk dibangku taman kantor Adam.