TWO

6.2K 277 6
                                    

Alea terbangun dengan mata sembab. Ia menangis semalam karena perkataan suaminya.

Dirinya masih memakai gaun pernikahan kemarin. Tak sempat berganti baju.

Alea masih mengumpulkan nyawanya, kakinya menyentuh lantai kemudian ia beranjak dari ranjang menuju ke kamar mandi.

Alea membasuh wajahnya yang sembab. Menatap wajahnya dikaca, keadaannya sangat kacau.

Ia menetapkan dalam hati bertekad akan meluluhkan hati suaminya yang keras.

Setelah selesai mandi dan sudah berpakaian lengkap.

Alea segera keluar dari kamar.

Alea turun tangga pelan dan melihat para maid sudah menyiapkan sarapan di meja makan.

"Selamat pagi nyonya," sapa kepala maid padanya saat ia telah duduk di kursi makan.

Alea tersenyum menanggapi sapaan kepala maid itu.

Tak lama kemudian Adam turun dari kamarnya dengan setelan kantornya.

Adam melewati begitu saja dan tanpa menyentuh sarapannya.

Alea terpaku di kursinya, baru sehari dia menjadi istri Adam namun suaminya telah banyak menorehkan luka.

Apa salahnya menyapa dia yang di meja makan. Air matanya menggenang siap untuk tumpah.

Alea harus menguatkan hatinya...

Ini baru awal memiliki kehidupan  sendiri.

Adam melajukan mobilnya menuju apartement kekasihnya, Bella.

Adam langsung masuk ke dalam apartemen milik kekasihnya dan dia melihat kekasihnya memakai lingerie yang seksi.

Adam bergerak mendekati kekasihnya memeluknya dari belakang dengan erat.

Adam membenamkan wajahnya di ceruk wajah Bella dan sesekali memberi kecupan dan gigitan kecil di leher, dan bahu kekasihnya.

"Aku menginginkanmu, babe." bisik Adam debgan suara serak namun terdengar menggoda. Tangannya mengerayangi paha kekasihnya.

Tangan Kiri Adam mengusap perut rata kekasihnya. Dan tidak lupa tangan kanan mengusap paha dengan seksual

Adam membalikkan badan kekasihnya lalu mencium bibir dengan lembut.

Namun lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi lumatan. Adam menahan tengkuk Bella untuk memperdalam ciuman. Sesekali Bella mendesah saat Adam melumat keras bibirnya.

Namun Bella segera sadar, lantas ia mendorong Adam dan ciuman mereka terlepas.

"Aku membencimu Adam. Kau menikah dengannya, kau anggap aku apa? Jalang sewaanmu" Bella menatap Adam dengan tatapan penuh amarah.

"Untuk apa kau kemari bukankah kau pengantin baru. Harusnya bermanja dengan istrimu bukan denganku," ujar Bella dengan Matanya menyiratkan kekecewaan. Ia sangat cemburu dan marah tidak bisa memiliki Adam seutuhnya.

Adam tak bersuara namun dia tetap memeluk Bella meskipun Bella berontak meminta untuk dilepaskan.

"Sayang, dengarkan aku. Kau adalah kekasihku. Meskipun kini aku memiliki istri dia hanya bisa memiliki status bukan hatiku. Karena hatiku selalu untukmu"

Adam meyakinkan kekasihnya.

"Percaya padaku sayang. Please" Adam memohon kekasihnya. "Pernikahan ini tak akan lebih dari 6 bulan. Aku mohon bersabarlah sayang", ucap Adam semakin mengeratkan pelukannya pada Bella.

"Tapi kita tak bebas jika akan keluar bersama. Apa kamu tega mereka mencapku sebagai perusak rumah tangga antara kau dan istrimu itu," Bella tidak yakin, Karena jika dirinya keluar dengan Adam maka apa yang dikatakan oleh orang lain bahwa Adam memiliki istri sedangkan dia hanya kekasihnya.

PAIN OF LOVE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang