Akhirnya Revan dan Alea sudah resmi menjadi pasangan suami istri didepan pendeta.
Para hadirin bertepuk tangan dengan antusias.
Alea merasa bahagia dengan pernikahan ini. Rasanya berbeda dengan sebelumnya.
Alea tertawa dihadapan suaminya. Mendengar suara tepuk tangan dengan riuh.
"Seneng?" Tanya Revan sembari memegang jemari istrinya, Alea.
Alea mengangguk antusias. "Makasih Mas. Aku mencintaimu.". Alea menghambur dipelukan suaminya dengan erat. Kedua orang tua masing-masing melihat adegan tersebut sudah membuatnya bahagia dan tersenyum.
Revan mencium pipi istrinya. Lalu melepaskan pelukan. "Sayang..". Alea menatap suaminya bingung. "Aku lebih mencintaimu..". Revan terkekeh.
Alea mengangguk. Memeluk tubuh suaminya lagi. Dia sangat bahagia.
Resepsi pernikahan Revan dan Alea digelar acara sederhana. Sebenarnya orang tua Revan mengadakan acara dengan mewah. Namun Alea menolak. Maunya sederhana saja. Akhirnya pasrah dan mengikuti kemauan Alea. Menantunya.
"Selamat ya, Aleeeaaaaa." Mila memeluk sahabatnya dengan antusias. Tidak lupa mencium pipi Alea dengan gemas. "Kamu cantik banget hari ini." Puji Mila.
Alea terkekeh. Membalas pelukan dan cium pipinya. "Kamu juga cantik banget. Makasih sudah datang." Alea memuji sahabatnya.
"Aku bawain kado buat kamu. Jangan lupa dibuka ya." Bisik Mila pelan.
Alea mendelik. "Gausah repot-repot, Mila."
"Nggak papa. Sekali selamat ya buat kalian." Mila tidak lupa bersalaman dengan Revan.
Akhirnya Mila turun.
"Sahabatmu lucu ya." Revan meraih pinggang Alea dengan posesif. "Isi kadonya apa?" Bisik Revan.
Alea melotot. Tidak menyangka Revan mendengar percakapannya dengan Mila. "Kamu dengar tadi, Mas?!"
Revan mengangguk. "Gak sengaja sayang.."
"Aku nggak tahu. Nanti dibuka kalo udah selesai acara resepsinya."
Revan mengangguk. Mengecup pelipis Alea dengan lembut.
Alea tidak sengaja menatap Adam yang berdiri disana. Lelaki itu tersenyum sembari menggendong putrinya.
Melihat dia berjalan dan mendekatinya.
"Hai Revan. Selamat pernikahanmu dengan Alea." Revan mengangguk dan bersalaman dengan partner bisnisnya. Tidak lupa kalau dia adalah mantan suami Alea.
Ketika Adam menatap Alea. Tubuh Alea terlihat kaku. "Hai Alea. Selamat ya. Kamu bahagia banget hari ini.". Ucap Adam tersenyum. Mungkin dalam hatinya sedang sedih tidak bisa mengajak rujuk dengan Alea.
Alea tersenyum kaku. "Terimakasih Kak." Alea bersalaman dengan Adam.
"Maaf Alea." Adam memeluk tubuh Alea dengan erat. Revan melotot mendapati istrinya berpelukan dengan Adam. "Semoga kamu bahagia bersama Revan."
Revan tidak tahan melihatnya. Langsung melepaskan pelukan mereka. "Udah ya. Jangan lama-lama deket sama istriku." Ketus Revan. Tangannya meraih pinggang istrinya dengan erat.
Adam terkekeh. Rupanya Revan cemburu dengannya. "Tenang. Aku nggak akan ambil. Sekali lagi selamat ya. Aku harus bertemu teman lainnya disana."
Adam pergi dari hadapan mereka.
"Mas, aku sesak nafas nih". Tangan Alea memegang dada suaminya. Revan terlalu erat memeluk dirinya.
Revan terkejut. Melonggarkan pelukan dengan istrinya. "Maaf sayang..". Wajah Revan panik membuat Alea tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/156828443-288-k912929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN OF LOVE [COMPLETED]
General FictionAkankah Alea bahagia menjalani pernikahan ini dengan Adam. Sedangkan Adam sangat membencinya. Tiba-tiba ada seorang yang bernama Revan menghampiri Alea. Siapakah dia? Apakah ada yang bisa membahagiakan Alea? Kisah selanjutnya silakan baca !! "Janga...