Hahahaha
Alea mendengar suara tawa anak keduanya yang sedang bermain dengan suaminya, Revan.
Arezoo Lavendo Mahesa itulah nama putra kedua dari Revan dan Alea. Revan yang memberi nama Arezoo.
Lavendo nama belakang gabungan dari Alea dan Revan.
"Ampun nggak??" Revan terus menggelitik perut putra kecilnya. Terlihat wajah Arezoo memerah dan mengeluarkan air matanya.
Arezoo mengangguk pelan.
"Bagus." Revan langsung berhenti dan mencium kedua pipi Arezoo dengan gemas.
Bibir Arezoo mengerucut sebal.
Revan tertawa lebar. Ia sangat bahagia sekarang. Kini Arezoo berusia lima tahun.
"Ayo sarapan.." Revan dan Arezoo saling bertatapan saat mendengar Alea berteriak.
Hahahaha
Mereka berdua ketawa keras. Entah mengapa mereka selalu ketawa.
"Udah, Pa. Aku capek." Arezoo mengusap air matanya pelan.
"Ayo.." Revan langsung menggendong Arezoo.
"Papa.." Arezoo merengek meminta turun dari gendongan papanya.
Revan tidak peduli.
Sampai di ruang makan. Mereka langsung makan dengan lahap. Masakan Alea selalu enak bagi mereka.
"Mama.." panggil Reina.
"Ya, sayang?" Alea menatap anak pertamanya. Meskipun bukan anak kandung, ia tetap menyayangi Reina. "Kenapa sayang?" Tangan Alea mengusap rambut Reina lembut.
"Maaf ya.." Reina menunduk.
"Eh, kamu kenapa sayang?" Alea langsung memindahkan tubuh Reina di pangkuannya.
Hiks
Tiba-tiba Reina menangis dipelukan Alea.
"Cup cup sayang." Alea mengusap punggung Reina. Perasaannya sedang cemas melihat Reina menangis.
"Kenapa sayang? Ada yang sakit?" Revan langsung menggendong Reina meskipun udah berusia 12 tahun.
Reina langsung memeluk leher Revan dengan erat. "Rei dapat peringkat kedua." Lirih Reina pelan namun terdengar oleh Revan.
"Apa sayang?" Alea tidak mendengar.
"Reina dapat peringkat kedua, Sayang." Revan menatap Alea lembut.
"Yaampun sayang. Kenapa nangis sih. Kamu udah hebat loh dapat peringkat kedua." Ucap Alea bangga. Ya jelas dia bangga anak pertamanya dapat peringkat kedua.
Reina mendongak kepalanya. "Mama nggak marah?"
Alea tersenyum lebar. "Nggak, Rei. Mama bangga loh."
Reina langsung meminta Revan turun dari gendongan langsung berlari kecil ke Alea.
"Makasih, Mama." Reina memeluk Alea dengan erat. Dia berpikir Alea akan memarahi jika mendapat peringkat kedua. Karena sebelum pulang sekolah, Reina melihat orang tua memarahi temennya yang mendapat peringkat ketiga. Karena orang tua tidak terima melihat hasil nilai temennya.
"Ya ampun, Reina. Mama pikir kamu kenapa-kenapa." Alea mengusap punggung Reina lembut. Alea menatap Reina. "Kamu mau hadiah apa?"
"Aku juga mau hadiah, Ma." Teriak Arezoo antusias.
"Boleh. Kalian mau hadiah apa sih?" Alea menatap Reina dan Arezoo secara bergantian. "Nanti Papa sama Mama beliin hadiah buat kalian."
"Arezoo mau mobil-mobilan." Alea tertawa melihat putra keduanya. "Kakak Mau apa?" Tanya Arezoo gemas.
"Apa ya?" Reina terlihat sedang berpikir. "Kayaknya aku pengen jalan-jalan aja deh."
Arezoo mengangguk antusias dan menatap Revan. "Boleh ya, Pa?"
Revan mengangguk. "Mau jalan-jalan kemana?"
"Kebun binatang." Teriak Arezoo sembari mengangkat tangan. "Mau ya kak?" Arezoo menatap kakaknya.
Reina mengangguk setuju.
"Horeee.." Arezoo melompat senang. Alea terkekeh sembari memeluk tubuh suaminya.
"Sekarang? Kalian sudah mandi kan?" Reina dan Arezoo mengangguk. "Kalau gitu ayo berangkat."
Akhirnya Sekarang berada di kebun binatang.
Wow
Reina dan Arezoo merasa kagum melihat binatang.
"Aku bahagia, Mas" Revan tersenyum mendengar ucapan istrinya. Ia menggenggam tangan Alea.
Melihat kedua anaknya senang melihat binatang di kebun binatang.
"Pa, lihat Arezoo sini.." teriak Arezoo ketika memberi makan pada jerapah dengan girang. Revan mengacungkan kedua jempolnya pada Arezoo.
Mereka sedang bersenang-senang di kebun binatang selama dua jam lebih.
Tidak lama kemudian saat di mobil, Reina dan Arezoo tertidur di belakang.
"Mas, mereka sampe ketiduran gitu." Alea menoleh kebelakang melihat kedua anaknya tertidur pulas.
"Iya, Sayang. Mereka seneng banget disana." Mata Revan fokus ke depan karena sedang menyetir mobil.
Sampai di rumah, Alea menggendong Arezoo sedangkan Revan menggendong Reina ke kamar masing-masing.
Mereka berdua tertidur pulas.
"Sayang.." Revan memeluk tubuh Alea dari belakang. Bibir Revan sibuk mengecup leher Alea.
Alea hanya memejamkan matanya dan menikmati sentuhan suaminya.
"Mas.."
"Hmm.."
Bibir Revan masih sibuk menjilat, mengecup, dan mengigit kulit istrinya. Dia membuat karyanya disana.
"Ishh jangan bikin, Mas." Sebal Alea. Revan hanya terkekeh dan mencium pipi Alea.
Revan membalikkan badan Alea dan menatapnya. "Aku cinta kamu, Alea."
"Aku juga cinta sama kamu, Mas."
Mereka saling menatap dan tersenyum setelah mengatakan saling cinta.
Alea sudah bahagia bersama Revan. Bahkan Adam dan Aiden tidak bisa mendekati Alea.
Revan mendengar kabar bahwa Aiden telah cerai dengan Clara karena Clara selingkuh dengan seseorang.
Mungkin Aiden telah mendapat karma dari Alea.
Revan bersumpah akan selalu membahagiakan Alea selamanya.
Alea telah menemukan seseorang yang membuat hidupnya bersinar.
END!
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN OF LOVE [COMPLETED]
Fiksi UmumAkankah Alea bahagia menjalani pernikahan ini dengan Adam. Sedangkan Adam sangat membencinya. Tiba-tiba ada seorang yang bernama Revan menghampiri Alea. Siapakah dia? Apakah ada yang bisa membahagiakan Alea? Kisah selanjutnya silakan baca !! "Janga...