TWENTY THREE

2.7K 133 5
                                    

"Perkembangan janin sehat. Jangan lupa minum vitamin. Jangan melakukan kegiatan yang berat karena Bu Alea sudah memasuki hamil tua." Jelas dokter.

Sepasang suami istri yang duduk di depan meja dokter merasa bahagia.

"Terimakasih, Dok."

"Oh ya, apa saya boleh melakukan itu?." Tanya Revan membuat Alea bingung mendengar pertanyaan suaminya.

"Boleh. Saya sarankan pakai gaya Woman on top." Senyum Dokter.

Alea menampar lengan suaminya. Rasanya sangat malu.

"Hehe.." Revan menyengir. "Makasih Dokter."

Setelah kedua pasangan suami istri mendapat arahan dari dokter. Langsung pamit keluar dari ruang dokter.

Kini Revan bersama Alea didalam mobil. Perjalanan pulang ke rumah. Reina sudah menunggunya. Karena tidak sabar bertemu dengan Alea.

Salah satu tangan Revan mengusap perut istrinya yang sudah mulai membesar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu tangan Revan mengusap perut istrinya yang sudah mulai membesar. Usia kehamilan istrinya memasuki usia 7 bulan.

"Aku ngantuk.." Alea menatap Revan yang sedang fokus kedepan karena sedang menyetir mobil. Tangannya mengusap kepala Revan.

Revan tersenyum tanpa melirik Alea. "Tidur sayang.." matanya sedang fokus kedepan karena menyetir mobil.

"Nggak bisa tidur..." Keluh Alea. "Aku pengen lihat wajah kamu." Revan tertawa dan tangannya masih mengusap perut istrinya. Siapa tahu bisa membuat istrinya tertidur. Beberapa menit kemudian. Alea akhirnya tertidur pulas di mobil. Tangannya Revan tetap setia mengusap perut istrinya.

Saat mobil berhenti karena melihat rambu merah. Revan sempatkan mencium bibir Alea sekilas lalu mencium perut Istrinya.

"I love you, Alea." Bisik Revan.

Beberapa menit kemudian, mobil sudah sampai di depan restoran sederhana. Kebetulan rekan Revan membuka restoran dan pertama kali dibuka.

"Sayang.." Revan mengecup kening istrinya yang tertidur. "Sayang..bangun sudah sampai di restoran. Ayo makan.." tangan Revan mengusap perut istrinya dengan lembut.

"Hmm.." Alea membuka matanya pelan. Melihat wajah suaminya sudah didepan wajahnya. Alea maju dan mencium bibir Revan sekilas.

Revan terkekeh. "Ayo.."

Alea merenggangkan otot. Sedangkan Revan keluar dari mobil lalu membuka pintu mobil. Tidak lupa mengulur tangan Alea.

"Restorannya bagus banget." Puji Alea sambil melihat depan restoran itu.

"Iya, Sayang. Yuk masuk kesana. Aku yakin kamu laper ya." Revan menggandeng tangan Alea. Masuk kedalam restoran itu.

"Wah. Akhirnya kalian juga datang." Rekan Revan langsung menghampiri kedua pasangan yang baru datang.

Revan merenggangkan kedua tangannya. "Hai bro.." Revan memeluk rekannya.

"Ini istriku, Alea."

"Hai Alea. Aku Tian." Tian memeluk tubuh Alea dengan senang. "Seneng banget Revan bawa pasangan nya." Bisik Tian.

Alea cuma tersenyum dan membalas pelukan Tian.

"Apa kata dokter?" Tanya Tian menatap kedua pasangan itu secara bergantian. "Bayi sehat?"

Revan mengangguk pelan. "Sehat. Doain persalinan Alea lancar dan sehat."

"Amin. Doa ku terbaik buat kalian." Tian tersenyum. "Aku udah siapin meja buat kalian. Ayo.."

Revan dan Alea mengikuti langkah nya Tian. Menuju ke meja yang sudah disiapkan oleh Tian. Bahkan menunya pun sudah siap.

"Silakan nikmati menu nya. Aku harus menyapa tamu lain dulu." Kata Tian.

"Makasih.." Revan menjawab.

Akhirnya mereka berdua menikmati menu makanan yang sudah disiapkan Tian. Rasanya sungguh enak.

//

"Capek?" Alea menanggapi Revan dengan senyuman. "Kok senyum sih.." Revan bingung.

Badan Alea langsung tergeletak di atas ranjang. Mereka sudah sampai dirumah. Letaknya di kamar mereka.

Revan melepaskan flatshoes yang masih di kedua kaki Alea.

"Sayang, duduk dulu. Aku lepasin cardingan mu dulu." Alea menuruti Revan dan duduk. Revan berhasil melepaskan cardingan milik Alea.

"Mas, mau kemana?" Tanya Alea saat melihat suaminya hendak pergi.

"Ambil minum di dapur. Aku haus." Jawab Revan.

Alea berdiri pelan. "Biar aku ambilin ya Mas."

"Nggak. Kamu istirahat aja disini. Mas ambil sebentar kok." Alea tidak bisa membantah Revan. Sebenarnya Alea tidak mau pisah dari Revan. Dirinya mau lengket dengan suaminya.

"Kok cemberut sih. Cuma ambil minum sebentar sayang." Tangan Revan menangkup kedua pipi Alea. Sangat menggemaskan istrinya.

"Iya."

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengambil minum di dapur. Revan melihat Alea ketiduran di ranjangnya.

Revan menghampiri dan ikut terbaring disebelah Alea. Tangannya mengusap perut Alea yang sudah membesar.

"Uhh.."

"Tidur lagi." Bisik Revan. 

Tangan Revan tidak lupa mengusap punggung dan perut Alea secara bergantian. Tiba-tiba naik ke atas dan meremas payudara Alea pelan.

"Ahh, Mas." Alea mendesah saat Revan meremas payudaranya dengan pelan.

"Sakit ya?" Alea menggeleng.

"Enak, Mas" jawab Alea. Revan terkekeh dan mengecup bibir Alea. Tangan Revan terus meremas payudara Alea pelan secara bergantian. Revan melepaskan pakaian Alea. Sekarang hanya menyisakan CD aja. 

"Mas.." Alea merasakan bibir suaminya sedang mengecup payudara nya pelan lalu di hisap seperti bayi sedang kehausan.

"Hmm.." Revan masih sibuk menghisap payudara Alea secara bergantian. Tidak lupa tangannya mengusap perut Alea pelan.

Revan menatap Alea. "I love you, Alea."

"Love you too, Mas."

Revan tersenyum. Membuat Alea tersipu malu. "Mas ambil daster ya."

"Nggak usah, Mas." Alea menahan Revan. "Mas mending buka baju aja."

"Oke." Revan menurut dan melepaskan kaosnya. Kini dia telanjang dada. Alea memeluk tubuh suaminya dengan nyaman.

Mereka akhirnya terlelap tidur bersama.

(Picture by pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Picture by pinterest)

To be continued





PAIN OF LOVE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang