13

455 32 1
                                    

Vote and comment

Author pov

Dalam perjalanan menuju kerumah baru mereka,seperti biasa tidak ada pembicaraan atau semacamnya,mereka hanya diam,larut dalam pikiran masing masing, sampai akhirnya mereka telah tiba dirumah baru yang diberikan kepada mereka

Ella sekarang berdiri menatap bangunan yang terlihat minimalis didepannya,setelah dia turun dari mobil.

'apakah tidak terlalu besar untuk 2 orang' batin ella sampai seseorang membuyarkan lamunannya, tak kala orang itu berjalan mendahuluinya,yaa siapa lagi kalau bukan zayn,  tersadar akan hal itu, ella mengikuti zayn masuk kerumah itu,yang tadi membawakan kopernya dan kopernya miliknya juga

'ternyata dia baik juga' batin ella seraya berjalan menyusul zayn masuk

Saat ella sudah berada didalam rumah barunya itu, ella terdiam rumah ini sangat luas, apalagi hanya akan ada dia dan zayn serta 1 asisten rumah tangga,pikir ella lagi

Sebelum akhirnya memutuskan untuk keatas mencari kamarnya

Setelah sampai diatas dia melihat hanya ada 1 kamar, ella sempat bingung sebelum akhirnya dia memutuskan untuk memasuki kamar itu yang pintunya telah terbuka yang ella tebak pasti ada zayn didalamya

"Dimana dia"gumam ella saat sudah berada didalam kamar itu namun, tidak menemukan keberadaan zayn, sampai pendengarannya menangkap seseorang yang sedang berada didalam mandi,ella menoleh kearah kamar mandi itu untuk memastikannya

"Huh, dia sedang mandi, sebaiknya aku menyiapkannya baju"prolog ella seraya berjalan menuju koper yang ditaruh zayn didepan lemari yang tersedia dikamar ini,ella kemudian membuka koper zayn dan mengambil baju santai milik zayn namun, saat ella ingin memgambil pakaian dalam zayn dia merasa geli dan menutup koper itu kembali

'pakaian yang itu biar dia saja yang mengambilnya sendiri' ucap dalam hati ella, sebelum akhirnya memutuskan untuk berdiri dan menaruhnya diatas kasur

"Apakah itu balkon"tanya ella pada dirinya sendiri seraya berjalan menuju tempat yang dimaksud untuk memastikan,ellapun membuka pintu kaca yang ditutup oleh gorden itu, yang menjadi penghalang penglihatannya Tadi

"Whoaaa ini sangat indah aku sangat menyukainya, setidaknya aku memiliki tempat favorit dirumah ini"ucap ella setelah sampai dibalkon itu, bagaimana tidak, dari balkon itu ella dapat melihat jalanan kota jakarta dan laut yang membentang luasnya,yaa walau jaraknya cukup jauh, tapi setidaknya ella bisa merasa tenang disini, setelah menikmati angin sore menjelang malam dari balkon barunya itu, ella memutuskan untuk masuk dan berniat membersihkan tubuhnya, dan jangan lupakan gaun ella yang membuatnya sangat sulit berjalan sedari tadi

"Huh gaun ini"keluh ella seraya mengangkat bagian bawah gaunnya itu dan melanjutkan jalannya

Setelah sampai didalam ella lalu menutup pintu itu lagi, dan dia menemukan zayn disana yang sudah rapi dengan baju yang disiapkannya tadi, ntah mengapa ella merasa sangat bahagia dengan hal sekecil itu

'sepertinya dia akan pergi' batin ella melihat zayn yang sedang merapikan rambutnya didepan cermin

"Zayn apakah kau ingin pergi"tanya ella kepada zayn yang masih merapikan rambutnya

"Hmmm" jawab zayn singkat

Drtttttt..... Drtttttt......Drtttt.....

Kemudian Handphone zayn bergetar, menyadari hal itu zayn langsung mengambilnya dan mengangkatnya, ella hanya diam melihat hal itu

'kau sudah sampai' Ucap zayn kepada orang disebrang sana, yang ella yakin saat ini zayn sedang menelpon seorang wanita terlihat dari cara berbicaranya yang lembut, ntah mengapa mengetahui hal itu, ella merasa ada yang sesak disekujur tubuhnya lagi dan lagi

dalam pikirannya ella bertanya tanya

'apakah yang menelpon zayn saat ini adalah wanita yang sama,yang menghubungi zayn saat dipanti kemarin' batin ella

'baiklah aku segera kesana, tunggu aku, dan jangan kemana mana'  Perintah zayn kepada orang disebrang sana, sambungan telpon pun terputus zayn kemudian memasukkan Handphonenya kedalam saku celana, lalu menyambar kunci mobil yang berada diatas kasur dan ingin bergegas pergi sampai sebuah suara seorang wanita menghantikan langkahnya

"Kau ingin kemana zayn"tanya ella lembut

"bukan urusanmu"jawab zayn tanpa menoleh kebelakang dan melanjutkan langkahnya lagi

Ntah mengapa jawaban zayn barusan membuat hati ella tercelos,padahal kan ella tahu bahwa sifat zayn memang seperti itu

"Huhh biarkan sajalah, lebih baik sekarang aku membersihkan tubuhku terlebih dahulu setelah itu baru melakukan perkerjaan yang lain"gumam ella seraya menghela nafas kasar,mencoba bersabar atas sifat zayn

Author pov end

Zayn pov

Yaa saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju kebandara untuk menjemput jeslyn,tapi ntah mengapa aku merasa tidak enak kepada ella, yang telah meninggalkannya sendiri dirumah itu, apalagi saat aku menjawab pertanyaannya tadi, aku merasa sangat bersalah

'Astaga ayolah zayn apa yang kau pikirkan,jangan sampai kau memiliki perasaan kepadanya'  batinku memperingati pikiran maupun perasaanku.

Zayn pov end

Author pov

Jarak antara bandara dan rumah zayn cukup jauh, oleh karena itu zayn memutuskan berangkat sore menjelang malam, karena diperkirakan zayn akan malam sampai disana

Beberapa jam kemudian


Sampailah zayn dibandara, mencari keberadaan wanita yang berstatus sebagai kekasihnya itu, sampai akhirnya sebuah suara wanita mengalihkan pandangannya, dan yaa pemilik suara itu bukan lain adalah jeslyn

"ZAYNNN" teriakn jeslyn seraya memeluk zaynn

"aku merindukanmu"ucap jeslyn yang masih memeluk zayn

"aku juga merindukanmu jesy"jawab zayn seraya membalas pelukan jeslyn,setelah puas melepas kerinduan,merekapun berjalan menuju keparkiran.

Dalam mobil zayn

"Zayn apakah kau sudah makan"tanya jeslyn kepada zayn yang sedang fokus menyetir mobil

"Belum"jawab zayn singkat

"Hmm baiklah, kalau begitu bagaimana jika kita,pergi ke Sunny Side up restaurant"tawar jeslyn kepada zayn

"tidak buruk"jawab zayn mengiyakan tawaran jeslyn,sunny side up restaurant adalah salah satu restaurant jepang yang terkenal didaerah jakarta

Zayn langsung melajukan mobilnya menuju restaurant itu

Author pov end

Tbc

Maafkan typo yang bertebaran,aku sedang buntu, karena banyak remedi, wkkwkw:)

Terima kasih yang udh dukung aku😊




Patience Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang