26

400 34 0
                                    

Vote and comment

Author pov

Sampai..........

Ella melihat 2 orang pria berpakaian serba hitam yang sedang duduk diatas bangku taman

Perasaan takut menghampirinya

' tenang dan santai ella, kau hanya perlu melewatinya saja, okee ' ucapnya dalam hati meyankinkan dirinya sendiri

Ella melewati pria itu dan tidak terjadi apa apa, semoga

' begitu saja kau takut, lihatlah kau masih baik baik saja ' batinnya lagi senang, dan jangan lupakan senyumnya itu

Sampai sebuah suara menghentikan langkahnya

" butuh tumpangan nona " ucap salah satu pria itu yang sudah berada di sampingnya, tepatnya diatas motor

" ahh tidak perlu " jawab ella tersenyum getir

" ayolah ini sudah malam , tidak baik tahu " ucap pria yang satunya lagi

" kalau aku naik, lalu aku duduk dimana " tanya ella polos setelah melihat keadaan  motornya

" ini disini, ditengah " jawab pria itu menunjukkan smirknya

Mendengar hal itu ella menelan ludahnya susah, setelah itu dia tersenyum lagi, lebih tepatnya senyum takut

' don't be afraid, ella ' batinnya lagi

" kurasa tidak perlu, rumahku tidak jauh lagi " jawab ella menolak

" ayolah " ajak pria itu kali ini seraya memegang tangan ella, yang saat ini sudah berdiri di samping ella

Merasakan hal itu ella dengan susah payah melepaskan genggaman pria itu

" LEPASKAN AKU " teriak ella seraya menghempaskan tangan pria itu dari tangannya

Saat genggaman tangannya terlepas, dengan segenap tenaga yang ada dia, dia menendang anu pria itu dan berlari

" Sialan, kejar dia " ucapnya kepada temannya yang masih berada diatas motor

Pria itu langsung mengendarai motornya mengejar ella

" bagaimana ini, aku sungguh takut " gumam ella yang masih berlari

Sampai gerakannya kakinya terhenti saat ada sebuah motor yang berhenti di depannya

pria itu tertawa

" mau kemana, nona cantik " hardik pria itu

Ella mengedarkan pandangannya di seluruh penjuru tempat ini sampai pandangannya itu, terhenti pada sebuah kayu yang lumayan besar di bawah pohon

Dengan sigap ella langsung mengambilnya

" Apa maumu " tanya ella yang sudah memegang kayu itu diudara:"

Dan ella mendengar suara tawa lagi namun, bukan berasal dari pria di depannya, melainkan di belakangnya, pria yang memengang tangannya tadi

"Dirimu, kami ingin dirimu " jawab pria itu , yang langsung membuat ella merinding

Rasanya dia ingin menangis saat ini

' tidak tidak bukan ella namanya kalau menangis sebelum berjuang ' batinnya

Kedua pria itu mendekat dan jangan lupakan tawanya itu, dan mengambil kayu yang ella pegang saat ella melayangkannya kearah pria itu

" TOLONGGGGGG!!!!!!!!!!!! TOL-hmmppp" mulut ella dibekap oleh salah satu pria itu

Patience Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang