06.

2K 255 26
                                    

Author POV
Kinal bersenandung indah. Sore ini dia sudah berjanji akan bertemu kembali dengan Veranda.

Alarm pengingat yang sudah dibuat mama nya untuk membawa mpok Desy ke tukang pijit pun dia abaikan.
Kesempatan tidak datang dua kali.
Begitulah yang dipikirkan Kinal.

Kinal kembali mengecek ponselnya. Memastikan alamat yang di share oleh Veranda melalui chat *whats..p .

Kinal kembali terus bersenandung ketika alamat tempat kerjanya sudah dia temukan.

Kinal melihat dengan seksama dalam tempo yang sesingkat singkatnya.

"Oohh..ini tempat kerjanya..mari pulang sayang..aa udah jemput..he..he..he..he.."
Tawa ferguso, eh bukan. Kinal tersenyum membayang kan akan bertemu dengan bidadari pencabut galau nya.

Kinal keluar dari mobilnya dengan semangat 45. Lalu bersandar pada pintu mobil.

Sambil bersiul bersenandung, kinal melihat kesekeliling.

Lalu tersenyum sumbringah mengembang indah di bibirnya.

Veranda berlari kecil menghampiri kinal.

"Hey..."
Veranda menyapa dengan nafas yang sedikit ngos ngosan. Dan terlihat riang.

Kinal masih tersenyum indah. Matanya tak berkedip sedikit pun. Memandang kagum bercampur rindu pada bidadarinya tersebut.

"Nal..hey.."
Veranda melambaikan tangannya tepat di wajah Kinal.

Memang dasar kinal, masih terhipnotis dengan kecantikan veranda.

"Heey..udah dong. Senyumnya kayak dikasih pengembang gitu."
Ujar Ve melambai-lambai kan tangannya di depan wajah kinal, dia merasa grogi dipandang lekat seperti itu oleh kinal.

"Kamu itu gangenin Ve.."
Ujar kinal tanpa sadar.

Veranda memerah malu.

"Kamu cantik."

Kembali veranda semakin grogi dan menyembunyikan rasa bahagia yang memuncah di hatinya.

"Gombal.."

Dia kembali sadar akan gombalan Kinal.

Kinal tersenyum dan tertawa. Merasa gemas sendiri melihat veranda yang terlihat malu-malu.

"Yuk.."

Kinal mempersilahkan veranda masuk kedalam mobilnya, membukakan pintu lalu menggenggam tangan lembut tersebut.

Veranda semakin merah merona dengan perlakuan manis kinal.

"Makasih."

Veranda lalu masuk, membalas senyum kinal dengan begitu indah.

Kinal kembali terhipnotis dengan senyuman veranda.

Veranda tersenyum dan menggelengkan kepala nya melihat tingkah kinal yang terus memandangnya lekat dengan senyum yang begitu indah. Tanpa beranjak untuk melajukan kendaraannya.

"Kita gak jadi pulang..?"
Suaranya begitu mendayu-dayu, semakin menggoda kinal dengan suara lemah lembut tersebut. Semakin Menghantarkan kinal pada angan-angan mimpi indahnya.

"Pulang kerumah kita.."
Ucap kinal dengan suara tak kalah lembutnya. Bedanya kinal telah masuk dalam perangkap angan-angan yang telah tercipta di hatinya.

Veranda kembali tersenyum.

"Rumah kita?"
Veranda berpura-pura terkejut dan bertanya. Semakin menggoda kinal. Matanya begitu berbinar. Menyiratkan, dia begitu nyaman dengan kehangatan tatapan itu.

JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang