JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMA

35.

"dan..."

"aku juga mencintai kamu"

---

Gracia POV

aku begitu jelas mendengar pernyataan hati vinny.

Walau ada hubungan darah, dia adalah adik dari papa, entah kenapa rasa tidak suka dan amarahku tidak bisa ku bendung.

Dan aku sadar.

Semua itu hanya karena Satu Perasaan yang sama.

Sama-sama mencintai Shani.

Mataku tak bisa dipejam. Malam ini terasa begitu lama.

Pernyataan Oma yang jelas-jelas menentang perjodohan ini pun semakin akan membuat penghalang untuk aku bersatu dengan Shani.

"apakah ini cinta atau hanya sekedar opsesi Shan..?"

"aaarrrgghh....."

Kepala ku berdenyut kencang.

Rasanya ingin pecah.

------
Author Pov

Pagi itu seperti biasa. Menikmati Sarapan buatan Veranda yang selalu Kinal dan Gracia gemari.

Ruang makan yang biasa hangat namun berbeda untuk pagi ini.

Menyantap sarapan dalam diam.

Kinal yang biasanya tidak bisa berhenti bersenda gurau dengan anak semata wayangnya, pagi ini terlihat lebih diam.

Veranda sebagai sumbu kehangatan di rumah VeNal begitu mengerti akan kegelisahan suaminya tersebut, keresahan anak nya juga yang terpancar jelas dimatanya.

"pa.. nanti mama ke tempat Shania ya."?
Veranda membuka pembicaraan.

Kinal menoleh dan mengangguk membolehkan.

"papa nanti pulang kerja juga mau kekantor opa. ada yang harus papa bicarakan."
ujar Kinal menyudahi sarapannya.

Gracia menoleh sesaat.

Dia penasaran kenapa papa nya tiba-tiba ingin kekantor opa.

Apakah ini berhubungan dengan masalah perjodohan itu?

"Ge kamu tetap dirumah. belajar. jangan nonton trus."
ujar Kinal serius.

Ge hanya mengangguk mengiyakan titah papanya tersebut.

"pa.."
Veranda menggenggam tangan Kinal ketika ingin beranjak dari kursi makannya.

Kinal melihat sendu.

Lalu membalas genggaman itu penuh hangat.

"papa hanya bicarain kerjaan. hmm..."
Kinal tau akan kekhawatiran Veranda mengenai pertemuan nya dengan Papa Kinal nanti.

Veranda hanya tersenyum mengangguk membalas.
lalu menerima ciuman hangat dari Kinal seperti biasanya.

"papa pergi dulu. love you"

ucap kinal menangkupkan kedua tangannya di pipi sang istri, mengecup bibir manis milik istrinya begitu lembut dan sedikit lama dari biasanya.

Veranda memejam mata sesaat.

Dia tau, Kinal butuh dukungan saat ini.

Menaklukkan hati mama mertua akan perjodohan Gracia dan Shani.

"nanti perginya hati-hati.."
ucapnya lagi lalu dibalas Veranda dengan membalas ciuman lembut di pipi Kinal.

Lalu Kinal mencium puncak kepala anak semata wayangnya, Gracia.