32.

735 93 8
                                    

Vote dulu dong☺☺☺
lalu lanjut dengan komen yaa🤗🤗
-

-

-

Ruang Kerja Kinal Dirumah
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Veranda PoV

Dia suamiku.
Kinal.
Idola ku ketika waktu dimana aku begitu menggandrungi cerita-cerita nya di aplikasi Wattpad.

Author yang sempat kujuluki sebagai Author kapan sempet, karena Kinal akan baru mengupdate kisah ff yang dia tulis kapan dia sempat dan kapan waktunya kosong, terlebih lagi kapan dia mood.

Aku selalu menantikan seri terbaru upadate ceritanya. Seakan menantikan kekasih menyapa walau lewat tulisan yang selalu romantis yang aku rasakan.

kisah yang romantis yang selalu dia tulis dalam kata-kata manis membuat aku terbawa dalam plot cerita yang dia buat.

Aku begitu mengaguminya saat itu.
membayangkan betapa romantisnya Author tersebut.

Membayangkan sosok Kinal yang sangat begitu peka, romantis, dan berkharisma.

Itu sebelum kisah pertemuan ku dengan Kinal di PT. CaBe sebelum kami menikah.

Romantiskah dia?

Para pembaca saat ini lah yang tau bagaimana Kinal sesungguhnya.

Namun bagiku penilaian awalku dulu sebelum bertemu dengannya, dengan saat ini setelah menjadi istrinya. Sangat jauhlah berbeda.

Dia bukan type romantis yang ku elu-elukan sebagai author, tidak juga sosok yang peka hanya dengan kode sedikit dia akan tau apa yang aku inginkan, namun dia sosok yang sangat sabar dalam menghadapi karakterku yang sangat keras, kesabarannya yang membuatku luluh. Dia sosok yang begitu penyayang dan sangat humoris. itu membuatku betah dan selalu ingin berada dipelukannya.

Aku terkadang tertawa geli mengingat bagaimana dia mengejar dan mengungkapkan cintanya.

Cara kocak yang tergolong mesum yang selalu terlihat dari setiap tindak tanduk nya saat itu, ketika mendekatiku.

Dia Kinalku, Suami yang begitu penyayang dan tidak berat turun kedapur memasak dan mencuci ketika aku dulu melahirkan anaknya, tidak masalah ketika dia harus menjemur popok-popok Gracia walau tetangga mencibirnya sebagai suami takut istri.

Dia melakukan semua kewajibannya sebagai suami. sebagai pendamping hidup, sebagai kepala keluarga, sebagai papa dari anak semata wayang kami. Dia Kinalku.

Begitu ingin banyakku ungkap rasa syukurku berdampingan dengannya saat ini, memilikinya anugrah terindah yang aku miliki, Author kesayanganku, author mesum yang mengejar-ngejarku penuh tingkah kocak yang saat ini pun mampu masih membuatku tertawa  geli, walau itu sudah belasan tahun yang lalu.

Saat ini aku melihatnya dari ambang pintu ruang kerjanya, entah mood apa yang membuatnya kembali aktif menulis. mungkin karena suasana WFH yang masih diberlakukan, Kinal ingin meluangkan waktu dengan hobby lama nya itu.

Kinalku...

Kekasihku hingga diujung waktu.

Aku mendekatinya, membawa secangkir susu hangat dan cemilan ringan yang dia suka, sebagai teman untuk waktu seriusnya menulis saat ini.

JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang