Deeg....deg....
"Nghmhh..."
Brruuuuckk....
"Haah..hhaaah...haaah..."
Veranda kehabisan nafas. Dia mendorong kinal untuk kesekian kalinya. Menciumnya tanpa permisi. Melumat dengan posesif bibirnya tiada henti.
"Apa yang kamu lakukan..?"
Veranda terlihat sangat marah. Mengatur nafasnya. Matanya memancarkan kemarahan yang akan meluap sebentar lagi."Apa yang kamu lakukan..?"
Teriaknya memukul dada kinal.Kinal terdiam bengong. Merasa sangat bingung dengan dirinya sendiri.
"Aaa..aaku.."
Kinal tidak dapat berkata kata. Dia menyadari kesalahannya untuk kesekian kalinya.
Kesalahan karena ketidakmampuannya menahan rindu yang terus menggebu-gebu.
Veranda terus menatap heran dan tidak percaya dengan kenekatan Kinal.
"Kenapa diam?"
Veranda masih terlihat marah. Seorang Kinal yang selama ini selalu di takuti dan disegani tidak bisa membalas tatapan tajam dari seorang veranda.
"Jawab!. Kenapa diam?. Kamu udah gila yaa?. Apa gak ada lagi kebiasaan kamu yang lain selain nyosor bibir orang haa..? dasar buaya mesuum.."
Veranda terus mengomel. Dan memukul mukul dada dan lengan kinal. Sedangkan Kinal tertunduk takut. Tidak berusaha menghindari amukan veranda.
"Tuhaaann.. Slamatkan gue dari amukan badai ini.."
Racaunya dalam hati."Kinaaaaal.."
Teriak Veranda sekaligus memukul mukul tubuh kinal membabi buta."Aam..ampun Ve.."
Kinal akhirnya membuat pertahanan dengan tangannya menghindar dari amukan Veranda.
"Vee..am..ampun Ve..iya..iya iya..aku salah..aku salaah..ampuun Vee.."
Kinal terus meracau dan berusaha menghindar dari amukan dan pukulan veranda di sekujur tubuhnya.
"Aku gak percayaaaa..dasar mulut ontaaa.. Main nyosor bibir oraaang. Ini..rasaiinn.. Rasain...rasaiiiinnn...Haaah.."
Pekiknya.Veranda kehabisan tenaga dan nafas. Dia mengakhiri memukul kinal. Veranda terduduk lemas di teras rumah nya sendiri.
Kinal melihat itu begitu sangat merasa bersalah. Iba hatinya melihat pujaan hatinya kecapean setelah menghukumnya.
Kinal mendekat.
"Jangan mendekat"
Kinal kembali terkejut mendengar hardikan marah veranda.
Keberaniannya menyurut.
Veranda melihat kearah kinal. Melihat dengan tajam.
"Sekali lagi kamu nyosor nyium akuu. Aku habisiiiin kamu. Aku potong-potong kamuuu..."
"Haah.."
Berangnya lagi. Lalu berdiri. Meninggalkan kinal. Menutup pintu rumah dengan kencang.
Braaack...
Kinal terkejut. Lalu menatap nanar daun pintu yang sudah tertutup tersebut.
Kinal merasa bingung apa yang harus dia lakukan. Keadaan semakin kacau. Kesalahan kedua kalinya ini akan membuatnya semakin sulit untuk mendapatkan cinta pujaan hatinya tersebut.
Tapi apa mau dikata. Rindunya tak mampu dia bendung.
"Haaah.. Mampus dah lu naal..naal.."
Gumamnya pada dirinya sendiri. Mengacak ngacak rambutnya sendiri. Menendang batu kerikil yang ada di jalan halaman rumah Veranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMA
FanficBalik LAGI "VeNal" gak bisa move on dari Venal Kata orang jatuh cinta itu hanya butuh waktu 1 detik. Klik..!! maka dewi cinta melepaskan panah cintanya. Bagaimana Kinal jatuh cinta? tapi bukan pada pandangan pertama. Nah..?🤔 cekidoot!!😜 "bahasanya...