JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMA

33.

"pandang matanya,lihat hati nya, maka kamu bisa menemukan jawabannya"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ucapan Papa nya terus terngiang-ngiang ditelinga Gracia.

Saat ini dia pandang mata yang penuh kelembutan itu.

Dia berusaha mencari jawaban atas keputusan kedua orang tua mereka atas perjodohan aneh tersebut.

Pada mata Shani yang tidak dia mengerti akan jawaban apa yang dia dapati.

Shani masih asik sendiri dengan pensil dan kertas gambarnya.

Menggambar sebuah sketsa.

Gracia hanya terdiam terpaku memandang dengan lekat. melihat kedalam bola mata Shani. untuk menemukan jawaban yang dikatakan papa nya, Kinal.

"kamu dari tadi terus mandang aku, apa yang mau kamu cari dimata aku?"

Pertanyaan Shani yang tiba-tiba membuat Gracia gelagapan.

"nghm..aa.aaku cuma.."

Gracia sangat terjebak dalam pertanyaan Shani.

Shani memandang seketika, meletakkan pensil sketsanya.

"aku juga gak tau jawaban nya apa Ge.."
Ucap Shani. yang tentu Gracia sangat jelas arah pembicaraan Shani kemana.

"ha...nghmm.. iya. aa..aaku juga sama."
Jawab Gracia semakin merasakan aneh didadanya. Gugup yang tidak dia tau apa artinya.

Tingkahnya tidak seperti biasa.

Degup jantungnya semakin kencang dengan irama yang tidak karuan.

"Shani.. aku hanya ingin kita gak salah ambil keputusan"
Ujar Gracia lagi dengan menundukkan kepala nya.

Seharusnya dia bahagia dengan perjodohan itu, namun terlihat jelas keganjalan dihatinya.

Shani tersenyum.

Menggenggam lembut tangan Gracia.

"kita udah kenal dari lahir. aku tau kamu seperti apa, Ge. sayang kamu ke aku. perhatian kamu ke aku. hanya saja aku belum bisa ngerti perasaan aku Ge.."
ucap Shani dengan sungguh-sungguh memandang Ge dengan sayu.

"aku harus bagaimana?"
tanya Gracia masih dengan menunduk dan mencuri pandang pada Shani.

Entah apa yang merasuki dirinya, sungguh saat ini dia tidak berani memandang Shani.

Gracia merasakan degup jantung yang tidak biasa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.