18.

2.1K 240 44
                                    

"Naal..."
Suara lembut nan manja memanggil kinal sikolor ijo.

"Hmm.."
Jawab kinal dengan mendehem lembut.

Kinal terlihat sangat fokus dengan kemudinya.

"Aku turun depan halte aja."
Ucap Veranda.

Kinal melihat veranda sekilas. Namun tidak menjawab nya.

"Naal..kamu dengerkan?"

Veranda melihat kinal dengan mengerut keningnya. Kinal tetap tidak bergeming.

"Naaal.."

Teriak veranda.

"Ve aku lagi nyetir. Kamu teriak-teriak gitu."
Ujar kinal memandang veranda sekilas lalu kembali melihat kedepan.

Veranda merajuk. Mengalihkan pandangannya ke depan.

Kinal melihat veranda sekilas.

"Apa salahnya siih aku antar kamu sampe depan pintu kantor kamu?"
Ujar kinal lembut masih sesekali melihat jalanan.

Veranda melenguhkan nafasnya. Lalu melihat kinal dengan tatapan manja.

"Naal..aku nanti di bully sama yang lain. Mereka kan kenal kamu. Trus kamu juga kenal sama direktur aku. Aku aja belum pernah ketemu sama direktur aku. Nanti mereka anggap aku ada apa-apanya sama kamu. Biar dispesialkan gitu"
Ujar veranda dengan wajah ditekuk manyun.

Kinal tersenyum mendengar alasan veranda.

"Mereka gak akan berani bully kamu. Kalau ada yang macam-macam sama kamu. Kasih tau sama aku."
Ujar kinal lembut membujuk bidadarinya tersebut agar tidak merajuk lagi.

Veranda melihat kinal. Bibir manyunnya masih terlihat. Sudut mata ayu yang semakin membuat kinal jatuh cinta memandang sayu pada kinal.

"Nal. Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku?"

Kinal terdiam sesaat. Kendaraannya seketika berhenti mendadak.

"Apa yang harus aku sembunyikan?"

"Perasaan aku pun kamu sudah tau"

Kinal melihat manik mata indah itu dengan lekat.

"Kamu gak bilang kan sama direktur aku, biar mereka gak jailin aku lagi?"
Tanya veranda dengan wajah curiga.

"Ve.. Aku gak akan tenang kalo kamu terus di jailin sama yona Cs. Sekarang aku antar kamu sampai kedepan pintu lobby. Biar mereka semua tau. Kalau kamu adalah nyonya kinal"
Ucap kinal tanpa beban dan langsung memutarkan kendaraannya dan memarkirkan tepat di depan lobby kantor PT. CaBe.

"Huu..geer. Emang aku udah nerima kamu?"
Rajuk veranda lagi.

Kinal tersenyum mendengar rajuk veranda.

"Sebentar lagi kamu juga akan nerima aku. Bulan depan kita nikah."
Ujar kinal lagi dengan percaya diri.

Veranda mengerutkan keningnya.

"Haah enak aja. Main nikah nikah aja.."
Ujar Veranda memanyun.

"Trima atau enggak kamu tetap nyonya kinal. Dah, sekarang kamu yang baik kerja nya yaa.."

Senyum kinal mengacak rambut veranda dan melepaskan seat belt nya.

Wajah mereka sangat dekat. Veranda bisa merasakan nafas mint kinal yang menerpa wajahnya.

Dia memandang kinal dengan lekat.

"Jangan liat aku kayak gitu. Nanti kamu rindu.."
Goda kinal mengedipkan matanya

JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang