Terdengar riuh riang dari dapur hangat keluarga VeNal.
canda tawa yang renyah menghiasi sore hari yang kian menghangat.
Veranda sedang membuat cemilan kesukaan suami tercinta, martabak mini toping keju yang lumeeer. bueeegh sedaaap.
Dibuat dengan penuh keringat cinta dari sang istri.
Kinal mengendap masuk pulang dari warung pengkolan gerbang komplek perumahan, sehabis membeli bawang merah yang dipesan oleh sang istri.
Kinal mengendap ingin memberi kejutan.
Veranda sudah sangat hapal. Dari bau nya saja sudah tahu, kalau kinal sedang mengendap-ngendap menghampirinya yang sedang melumuri martabak dengan mentega.
"hmmm... wangiii...."
Kinal menyergap dengan lembut. Memeluk hangat Veranda dari belakang.
Tangannya memeluk manja tubuh istrinya tersebut.
"sayaang...ini berantakan jadinya.."
"..tuh liat menteganya pada jatoh. kamu nyengol tangan aku,sayang.."
Ujar Veranda dengan suara lembut penuh cinta.
Kinal tidak memperdulikan.
Malah memberi ciuman memburu di pipi dan leher Veranda.
"yaang..kamu gak malu itu liatin."
Veranda mencoba merenggang pelukan erat Kinal.Kalau saja mereka hanya berdua di dapur, maka dipastikan adonan martabak akan menjadi hancur lebur, karena pergulatan panas akibat dari ulah mesum kinal.
"dih genitnya gak ilang-ilang. udah tua juga"
Kinal terkesiap mendengar suara yang sangat dia kenal.
Kinal menoleh kearah suara yang tak jauh dari sisi kulkas.
Kinal melotot mata. dan berteriak riang.
"eveeee....."
Teriak Kinal kencang.
Lalu...
"yaaaa...udaaah besar anak om yang jahil ini yaaaa?
Kinal mencubit pipu Eve dengan gemes nya." oooomm... Eve bukan anak kecil lagi aduuhhh... sakit pipi eve niiihh..."
Kinal tergelak tawa melihat kelucuan Eve.
Eve sudah menjadi bagian keluarga Venal sejak lama. Bahkan sebelum Veranda dan Kinal menikah. Eve adalah malaikat pengikat kedua nya.
Hanya saja Eve enggan untuk tinggal dan hanya sesekali menetap dan menginap dirumah Venal.
walau demikian, kasih sayang Kinal dan Veranda tidak pernah luntur.
Kasih sayang tetap mengalir kepada Eve layaknya anak sendiri. Dan menjadi anak tertua di keluarga Venal.
"kapan sih kamu mau manggil om dengan sebutan papa?"
tanya Kinal masih saja menjahili Eve dengan mencubit pipi Eve.Veranda melihat dengan tersenyum.
Ve juga merasakan hal yang sama.
sejak dulu Eve adalah anak kesayangannya yang tak pernah berubah.
"Eve hanya saja bingung. Eve masa panggil om genit dengan panggilan papa"
ujar Eve membuat Veranda tergelak tawa.Kinal berubah menjadi merajuk masam.
Eve pun tertawa terbahak melihat reaksi lucu wajah Kinal.
"haha.."
Eve menjahili om kesayangannya itu.
Jauh dilubuk hati Eve paling dalam. Kinal sudah sangat seperti papa nya sendiri. begitu juga dengan Veranda.
Kedua nya sudah menjadi orangtua bagi Eve sejak dia masih kecil dulu.
Suasana riang menghiasi dapur. Menemani Veranda yang sedang membuat kue dengan penuh cinta.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"papa..."
seketika hening.
Kinal terkesiap dengan panggilan lembut itu.
Eve tersenyum hangat. merentangkan tangan ingin memeluk Om genitnya yang selama ini selalu sangat melindunginya.
Kinal tak kuasa menahan haru.
"ulangi lagi sayang."
ujar Kinal dengan mata yang sudah mengembun."papa.."
.
.
.
.
.
.
.
Seketika haru menyeruak didapur yang penuh cinta itu.
Kinal memeluk Eve dengan erat.
Bukan pertama kali memeluk anak angkat yang sudah sejak lama dia sayangi.
hanya saja ini pertama kalinya Eve memanggilnya papa.
Kinal sangat merasa haru.
Kebahagiaannya menjadi berlipat.
Walau Eve sudah masuk dalam kartu keluarga menjadi anak pertama dikeluarga VeNal, namun inilah saat yang paling kinal dan Veranda tunggu.
sebutan yang hangat. pelukan manja yang hangat dari anak pertama mereka.
"mama.."
Eve memanggil Veranda.
memeluk keduanya dalam kemanjaan yang tak pernah luntur.
"pa..ma..."
Eve menangis haru. penuh bahagia.
dia sudah dewasa.
anak mereka sudah dewasa. membuat Ve dan kinal juga merasakan keharuan yang mendalam.
"aaaa.... aku ikutaaaannn..."
suasana haru berubah rusuh seketika mendengar teriakan kencang dari putri keluarga VeNal, Gracia.
"utuk..utuk..utuk..utuk..utuk.."
Gracia gemas.
memeluk ketiganya dengan manja.
masuk dengan manja dan pemaksaan dalam lingkaran pelukan VeNal dan Eve.
"bau aseemm.."
Eve menjitak kepala Gracia."aaa...mamaaaaa.. aku dikatain asemm.."
Gracia menjerit nangis, ulah Eve.
Ketiga nya tertawa melihat gracia menjerit kesal.
"gimana shani mau sama kamu. asem gini."
ujar Eve membuat tangis palsu gracia terdiam.Ve dan Kinal pun juga terdiam.
Eve seperti menyesali ucapanya.
tersenyum canggung."ayoo..ada sesuatu buat kamu..."
Eve menarik lengan Gracia hingga tubuhnya terhuyung kebelakang.Keduanya berlari kecil menuju lantai dua kamar Gracia.
Kinal dan Veranda hanya menggeleng kecil sambil tersenyum.
"anak kita udah udah besar."
Kinal memeluk Veranda dari belakang dengan mesra.
"mau nambah lagi gak.."
goda kinal mengecup leher jenjang veranda.-----
TBC
Hai udah lama nggak update Makasih ya udah nungguin😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH CINTA PADA KOMEN PERTAMA
FanfictionBalik LAGI "VeNal" gak bisa move on dari Venal Kata orang jatuh cinta itu hanya butuh waktu 1 detik. Klik..!! maka dewi cinta melepaskan panah cintanya. Bagaimana Kinal jatuh cinta? tapi bukan pada pandangan pertama. Nah..?🤔 cekidoot!!😜 "bahasanya...