C.D-S.B#8 [Finally...]

4K 380 19
                                    

Soojin harus berhasil keluar dari sekolah secepatnya.

Kenapa?

Tiba-tiba saja, Jaehyun memberinya pesan singkat yang berisi bahwa gerombolan gadis yang selama ini Soojin hindari, akan mengepungnya dan melakukan hal yang pernah dilakukan untuk mencampakan Soojin.

Semenjak jam pelajaran kelima sampai akhir, kedua tangan Soojin berkeringat dingin. Telinganya menangkap bunyi lonceng, tangannya bergerak cepat untuk membereskan semua barangnya.

Hari ini memang jam kosong sehari penuh. Karena beberapa temannya ada yang ingin meminjam buku catatatannya, Soojin membiarkan semua bukunya di atas meja.

Para siswa mulai berhamburan keluar kelas. Soojin tidak seperti siswa lainnya. Dia berlari seperti orang paranoid. Gadis itu takut dengan segerombolan gadis modis yang dulunya pernah satu kelas dengannya.

Karena Soojin pernah menjadi korban.

"Wow, lihat. Kelinci mainan kita mencoba untuk kabur."

Soojin membeku. Hanya tinggal dua langkah lagi dirinya akan keluar dari gedung sekolah. Tangannya semakin terasa dingin. Suara langkah kaki pun terdengar semakin keras.

"Kemana saja kau selama ini, Soojin? Aku merindukanmu."

"K-kumohon, biarkan aku pergi..." ujar Soojin sambil memohon.

Bukannya apa, dia sangat ingat janjinya hari ini. Dia harus bertemu Jungkook dan menyampaikan keputusannya. Tapi, dia tidak akan janji untuk datang cepat.

"Tidak secepat itu. Kita harus bermain dulu, oke?"

Karena Soojin sudah ditarik masuk kembali ke dalam sekolah.

***

Jungkook sengaja untuk tidak masuk ke dalam ruang VIP yang sudah dipesankan Yerim. Dia duduk di meja pelanggan biasa di depan kasir. Untung saja, Yerim menyuruhnya untuk berganti pakaian. Kalau tidak, bisa heboh tentang dirinya di kepala koran.

Jungkook merasakan sesuatu yang aneh. Dua puluh menit yang lalu adalah jam para siswa sekolah menengah pulang dan Soojin belum menampakkan dirinya. Yerim yang menunggu di luar pun juga belum memberinya kabar.

"Kenapa lama sekali?" gumam Jungkook. "Apa dia sedang ada masalah?"

Baru saja Jungkook akan membuka layar kunci ponselnya, sebuah tepukan di bahunya membuat pria itu menoleh.

"Oh, Soojin. Kau sudah datang?"

"Ma-maaf. Aku terlambat."

Jungkook menggeleng. Tapi rasa bingung mulai menjalar di kepalanya. Soojin memakai jaket, itu tak masalah. Tapi yang menjadi masalah... kenapa Soojin memakai tudung jaketnya? Wajahnya saja sampai tidak terlihat.

Jungkook pun menarik tangan Soojin dengan pelan agar gadis itu duduk di sampingnya. Mendadak, gerakannya terhenti kala hidungnya mencium sesuatu.

"Telur busuk..."

Jungkook belum melepaskan genggaman tangannya pada Soojin. Pria itu mulai merasakan balasan dari genggamannya. Jungkook melihat bahu Soojin bergetar. Tangan lainnya terangkat untuk membuka tudung jaket Soojin, namun gadis itu sedikit menjauh.

"Ja-jangan di sini," bisik Soojin. "Terlalu ramai."

Jungkook menghela napas. "Ayo, ke tempat yang lebih aman."

***

"What the--- S-Soojin..."

[3] C. Daddy - S. BabygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang