"Naiklah."
Soojin masih setia menutup mulutnya. Bukannya apa, rahangnya hampir jatuh karena melihat kendaraan Jungkook. Dia sedang menahan rasa terkejutnya.
Hei! Siapa yang tidak terkejut? Jungkook menggunakan motor ninja keluaran terbaru!
Jangan mengira seorang Im Soojin ini kuno.
"Kenapa?" Jungkook mengerjap. "Kau menangis lagi?"
Tersadar, Soojin menggeleng cepat. Jungkook yang gemas pun mencubit pipi Soojin yang tidak ditampar tadi. "Aih, lucunya."
Jungkook tertawa kecil saat melihat semburat merah mulai menjalar di pipinya. Dalam hati, Jungkook bersyukur bertemu dengan gadis pemalu seperti Soojin. Jungkook pun menarik Soojin agar duduk di belakangnya.
"Tolong, pegang ponselku," ucap Jungkook sambil memberikan ponselnya pada Soojin. "Kalau bisa, selama perjalanan coba untuk menyimpan nomor ponselmu."
Soojin hanya diam sambil menerimanya. Jarinya pun menekan tombol kunci. Namun, layar ponsel milik Jungkook menampilkan keyboard angka. "Ka-kata sandinya?"
"1997."
Baru saja Soojin akan menekan angka pertama dari kata sandi ponsel, Jungkook sudah melajukan motornya. Spontan, tangan kanan Soojin memeluk erat pinggang Jungkook. Soojin tak habis pikir, pria di depannya ini memang penuh kejutan.
Soojin merasa motor yang dinaikinya berhenti. Matanya yang awalnya terpejam kuat dengan perlahan pun terbuka. Helaan napas pun lolos dari bibirnya. Mereka berdua berada di persimpangan jalan yang mana lampu lalu lintas masih berwarna merah.
Soojin memanfaatkannya. Dengan cepat, jarinya menekan angka yang menjadi kata sandi ponsel Jungkook. Alangkah terkejutnya Soojin karena wallpaper utama ponsel Jungkook adalah foto dirinya yang sedang menulis pesanan salah satu pengunjung kafe.
Bagaimana bisa?
Soojin melirik, angka tujuh belas tertampil di layar kecil yang letaknya di atas lampu lalu lintas. Waktunya hanya sedikit. Soojin mempercepat gerak jarinya untuk menyimpan nomor ponselnya.
Soojin berjengit kala tangan kanannya digenggam erat oleh Jungkook. Genggaman itu terasa sangat hangat. Entah kenapa, Soojin mulai menyukai tangan Jungkook yang memegang tangannya.
Soojin merasa ingin melayang sekarang.
***
Jungkook mematikan mesin motor ninjanya. Beruntung sekali, kawasan perumahan Soojin sangat sepi. Jungkook tidak ingin bertemu dengan tetangga seberang yang Soojin hindari. Dia masih ingat sangat jelas gerutuan Soojin saat itu.
Jungkook melepas helm hitamnya. Matanya mengerjap saat tangan kanan Soojin masih memeluk erat pingangnya. "Soojin, sudah sampai."
Soojin yang tersadar pun melepaskan tangannya dari pinggang Jungkook. Perlahan, gadis itu turun dari motor. Maniknya tak sengaja menangkap Jungkook yang sedang merapikan rambutnya.
Jungkook menoleh, mendapati Soojin yang menunduk sembari menyerahkan ponselnya. Jungkook pun menerimanya dengan senang hati.
"Te-terima kasih dan... selamat malam!"
Jungkook tertawa kecil melihat Soojin yang berlari masuk ke rumahnya. Pria itu menggelengkan kepalanya sambil memainkan ponselnya. Oh, baru saja beberapa detik, Jungkook sudah menemukan kontak Soojin.
"Hanya nama panggilannya saja," gumam Jungkook. "Kukira dia akan mengetik nama kontaknya dengan nama lengkapnya."
Iseng, Jungkook mengirim pesan singkat pada Soojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] C. Daddy - S. Babygirl
Genç Kurgu[BACA TERLEBIH DAHULU TRILOGY = SD + BG] C. Daddy [Cold Daddy] S. Babygirl [Shy Babygirl] Im Soojin -Adik kelas Jiyeon dan Hyera- tidak pernah merasakan pelukan hangat dari orang tuanya yang sudah lama meninggalkannya ke surga. Dia kira, dengan data...