C.D-S.B#10 [New Boss]

3.6K 329 2
                                    

Sudah tiga hari, Soojin menginap di rumah Jungkook. Pria itu akan memikirkan keputusan finalnya malam ini juga. Soojin pun hanya mampu menunggu. Dirinya tidak berani melawan sedikit pun.

Karena, dia merasa nyaman bersama Jungkook.

"Mulai sekarang, kau tinggal di sini. Bersamaku, mengerti?"

Soojin mengangguk patuh.

"Besok, berikan jadwal yang biasa kau gunakan selama seminggu."

Kembali Soojin mengangguk.

"B-bagaimana dengan pekerjaanku, Daddy?"

Jungkook terdiam. Dia baru ingat jika Soojin memiliki pekerjaan paruh waktu. Pria itu melepaskan kacamata bulatnya. Kursi yang didudukinya pun berputar sedikit ke kiri, Jungkook bisa melihat Soojin yang duduk di pinggir ranjang sambil memainkan ujung piyamanya. Jarak keduanya hanya empat langkah.

Ngomong-ngomong, Soojin memakai piyama biru gelap milik Jungkook.

Terlalu besar, sih. Tapi Jungkook memaksa Soojin untuk tetap memakainya karena Yerim tidak membawa pakaian yang cukup untuknya.

"Bekerja saja, tak apa."

Soojin mendongak dengan mata membulat. Dia seakan tidak percaya dengan keputusan yang Jungkook keluarkan. Pria itu hanya menggelengkan kepalanya, gemas dengan wajah Soojin.

Jungkook pun bangkit dari duduknya dan memeluk Soojin. Gadis itu hampir memekik karena Jungkook membawanya jatuh ke ranjang tanpa melepas pelukannya. Jungkook terkekeh sambil mengelus rambut Soojin dengan pelan.

"Tidurlah."

"B-benar tidak apa-apa kalau aku bekerja?"

Jungkook berdehem.

"Thank's..."

***

Soojin melangkah turun dari bus.

Ya. Soojin menaiki bus kota dari rumah Jungkook ke sekolahnya. Dia tidak sekolah, ini hari minggu. Hari yang biasa ia habiskan hanya untuk bekerja di kafe seberang sekolahnya.

Soojin membuka pintu kafe dengan pelan. Bibirnya membulat saat mendapati Nyonya Jeon yang sibuk menyapu.

"Ah, Nyonya, biar aku saja."

Nyonya Jeon menoleh saat sapu di tangannya sudah berpindah ke tangan Soojin. "Oh, Soojin. Bagaimana kabarmu?"

Soojin mengerjap. "Aku? Baik-baik saja, Nyonya."

Nyonya Jeon memegang kedua bahu Soojin. Gadis itu sedikit gugup karena Nyonya Jeon tidak berhenti tersenyum. "Aku tahu masalahnu dengan Yeonji."

"Ah, i-itu..."

Soojin menggaruk tengkuknya. Rasa gugup mulai memenuhi hatinya. Gadis itu tersadar ketika Nyonya Jeon menepuk bahunya.

"Tidak apa-apa. Aku sudah mengetahuinya dari anakku," ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Soojin. "Lagipula, aku sudah merekrut bos baru."

"Ya? Bos baru?"

***

"Ugh, yang benar saja."

Haneul menoleh karena mendengar gumaman Soojin. "Kenapa?"

"Ah, tidak apa-apa," tukas Soojin dengan cepat. "Aku merasa pekerjaan kita semakin banyak, Eonni."

[3] C. Daddy - S. BabygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang