C.D-S.B#9 [Trying]

4.1K 350 15
                                    

Hal yang pertama kali Soojin lihat setelah membuka matanya di pagi hari adalah wajah terlelapnya Jungkook yang sangat tenang nan damai.

Tidak hanya damai, tapi juga tenang. Sejenak, Soojin lupa jika pria yang tidur dengannya ini adalah seorang CEO yang memiliki sifat yang dingin. Jungkook sangatlah berbeda dari yang ia lihat biasanya.

Iseng, Soojin mengusap bibir Jungkook yang sedikit terbuka dengan ibu jarinya. Walau hanya jarinya, Soojin masih bisa merasakan cumbuan panas yang mereka berdua lakukan semalam. Bulu kuduk Soojin mulai berdiri sekarang.

Soojin memekik dengan nada rendah karena tangan kanannya ditahan secara tiba-tiba.

"Puas menyentuh bibirku, eoh?"

Sepasang mata Jungkook mulai mengerjap dengan pelan. Soojin mendapatkan tatapan lembut nan sayu dari Jungkook. Khas orang yang baru bangun tidur. Tangan kiri Soojin yang menganggur, keluar dari balik selimut dan mengusap kedua kelopak mata Jungkook yang mulai turun.

"Jarimu sangat membantu, Sweety," bisik Jungkook sembari meletakkan tangan kiri Soojin pada pipinya. "Apa tidurmu nyenyak?"

Soojin mengangguk pelan. "Thank's, Daddy."

"Give me morning kiss."

Jungkook terkekeh setelah melihat wajah Soojin yang mulai memerah. "Kau harus terbiasa, Sweety."

Soojin menahan Jungkook yang semakin merapatkan tubuhnya. Malu dan bingung bercampur menjadi satu. Jungkook mengerjap saat Soojin mengacungkan jari telunjuknya.

Lampu hijau? Hanya satu?

"Tidak, tidak." Soojin menutup wajahnya. Perlahan, Jungkook melihat jari tengah Soojin berdiri di samping jari telunjuknya. "Astaga..."

Jungkook paham sekarang.

"Dua? Kau yakin akan tahan, Sweety?"

Jungkook mulai mendengar erangan yang Soojin keluarkan. Sudah dipastikan, Soojin sedang menahan malu karena meminta jatah tambahan pada Jungkook. Dia hanya bisa mengeluarkan tawa kecilnya.

"Aku tidak bisa melakukannya jika kau menyembunyikan wajahmu."

Jungkook mulai menarik dagu Soojin dengan pelan. Gadis itu sedikit menunduk guna mengatur napasnya. Jungkook menarik sudut bibirnya sebelum menggesekkan ujung hidungnya pada hidung Soojin.

Entah kenapa, perlakuannya ini menjadi hal favoritku.

Setelahnya, Jungkook mulai beradu lidah dengan Soojin.

***

"Dimana seragamku?"

Jungkook mengerjap. "Yerim mengambilnya saat kau mandi tadi. Aku bilang ada noda yang sulit dihilangkan, jadi dia ingin membersihkannya."

"Like what?"

"I see bubble gum in your uniform," ucap Jungkook sambil melepaskan celemeknya. "Kau tidak mau bercerita?"

Soojin merasa bahunya lemas. Permen karet, dia masih ingat. Segerombolan gadis yang selama ini menjadi musuhnya pernah meletakkan permen karet bekas ke bangkunya. Karena saat itu jam kosong, Soojin malah melepaskan jas almamaternya untuk menutupi bagian bangkunya yang tertempel permen karet.

"Soojin."

Tidak ada sahutan.

"Im Soojin."

"Ya? Apa?" Soojin tersadar sambil mengerjapkan matanya. Tak lama, dia menepuk dahinya, sadar karena tadinya dirinya melamun. "Sorry, Daddy."

[3] C. Daddy - S. BabygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang