C.D-S.B#20 [Berkabung]

2.5K 204 3
                                    

Suara pintu terbuka memenuhi rungu Soojin maupun Jungkook. Keempat orang yang sedang sibuk di meja makan mengerjapkan matanya.

"Mereka baru keluar hari ini, kan?"

"Entah apa yang mereka lakukan, dua hari tidak keluar sama sekali."

"Jiyeon tidak bisa dihubungi, Tae."

"Tapi Jimin Hyung masih bisa dihubungi selama dua hari terakhir."

"Aku tidak bisa berkomentar apapun tentang mereka berdua," ucap Soojin yang membuat atensi ketiganya teralihkan. "Aku yakin, sebentar lagi mereka akan kemari."

Terdengar suara langkah kaki yang beruntun dari atas tangga. Soojin mengendikkan bahunya dan kembali memakan mi instan yang sempat Jungkook buatkan dengan telur mata sapi. Hyera yang melihatnya, hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari meminum susu vanila miliknya. Jungkook dan Taehyung kembali sibuk dengan makanannya.

Suara gelak tawa dan juga erangan kesal mulai terdengar. Yang ditunggu pun tiba. Jimin datang bersama Jiyeon yang memeluk pinggangnya dari belakang.

Taehyung berdehem. "Sepertinya, aku mencium bau-bau bahagia di sekelilingmu, Jim."

"Apa-apaan," gerutu Jimin sambil melepaskan pelukan Jiyeon. "Lepaskan dulu, Jiyeon."

Jimin mengaduh kesakitan sampai suaranya menggema. Jiyeon mencubit pinggangnya. Jungkook dan Taehyung saling melempar pandangan sebelum menggelengkan kepalanya. Jiyeon mulai duduk di antara Hyera dan juga Soojin.

"Dua hari tidak keluar sama sekali, melakukan apa saja?" tanya Hyera yang langsung mendekatkan wajahnya pada telinga Jiyeon.

"Eonni juga tidak bisa dihubungi, sesibuk itu, kah?" tanya Soojin yang juga mendekatkan wajahnya pada telinga Jiyeon.

Grep! Grep!

"Ad-duh..."

"Ji-Jiyeon, lepas, ini sakit!!!"

Hyera dan Soojin harus merelakan salah satu telinga mereka karena Jiyeon menariknya ke atas. Keduanya sampai bangkut dari duduknya.

"Bisakah kalian membiarkanku makan dulu?! Jimin akan menjelaskannya, oke?"

***

"Tiga hari lagi kalian sudah masuk."

"Yah, kita sambut jadwal padat yang baru dengan meriah."

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana Jiyeon Eonni berlompat kemana saja ketika sebuah lagu terputar."

"Apa?! Katakan lagi, sayang."

"Ah, Eonni!"

"Jaehyun belum menghubungimu?"

"Sama sekali. Ah, yak! Sosisku!"

"Di depan masih ada."

Begitulah ruang makan ketika terisi oleh enam orang yang sibuk makan dan juga saling melemparkan topik pembicaraan.

"Eonni, air putih."

Jiyeon menuangkan air dalam teko ke gelas kaca yang sudah disediakan. Baru saja Jiyeon akan memberikannya pada Soojin, suara alarm ponsel terdengar masuk ke rungunya.

Bukan ponselnya saja, ponsel Hyera dan Soojin yang tergeletak di atas meja saja ikut bergetar. Cukup membuat heran untuk ketiga pria di depan mereka.

[3] C. Daddy - S. BabygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang