C.D-S.B#28 [Her Jobs]

1.7K 139 4
                                    

Jungkook mengerjapkan matanya. Tangannya terangkat untuk mengusap kelopak matanya yang masih terasa berat. Serasa cukup, Jungkook meraba permukaan ranjangnya. Mengeryitkan dahinya dan langsung mendudukkan dirinya.

"Soojin?!"

Ya Tuhan, ini masih pagi, pukul tujuh, dan kenapa Soojin bisa hilang dalam pelukannya?!

"Soojin?" Jungkook mengacak rambutnya. "Astaga, dimana-"

"Hyung?"

Jungkook mengerjap. Kepalanya menoleh, mendapati Kihyun yang menyebulkan kepalanya dari balik pintu kamarnya. "Kau melihat Soojin?"

Kihyun menganga. "Kau tidak sadar jika Soojin sudah keluar sejak tadi?"

"APA?!"

"Sekarang, dia sedang berbicara dengan Ibu!"

Jungkook mendelik seketika. "Dia sudah sarapan?"

Kihyun berdecak. "Sudah, Ibu yang mengajaknya."

"H-hah?" Jungkook melompat turun dari ranjangnya. "Ibu tidak marah?"

"Ti-dak. Lebih baik kau cepat mandi, lalu susul Soojin di taman belakang." Kihyun menampilkan senyum tipisnya. "Kau beruntung, Hyung."

Jungkook tertegun.

Senyum itu. Jujur, Jungkook merindukannya.

"Kau hubungi saja Soojin, Hyung. Mungkin dia bawa ponselnya."

"Masalahnya... ponselnya kusimpan dalam laci nakas."

Kihyun memijat pelipisnya. "Mimpi apa aku punya kakak yang sepintar ini?!"

***

"Sudah selesai?"

Soojin tersentak, sampai sikunya menabrak sendok yang bertengger di atas mangkuk serealnya. "S-sudah, Nyonya."

Nyonya Jeon tersenyum sembari mengambil mangkuk bekas makan Soojin. "Aku ambilkan minum untukmu."

"Tapi-"

"Tidak apa, Nak."

Soojin melipat bibirnya ke dalam. Membiarkan Nyonya Jeon yang meninggalkannya di meja makan. Soojin menghela napas, menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya.

"Psst, hei!"

Soojin mendongak. Dahinya mengerut dan sepasang maniknya bergerak, mencari sumber suara. Gadis itu mengerjap ketika mendapati Jungkook, dengan rambut berantakan yang tertutupi kupluk hoodie. Pria itu bersembunyi di balik dinding.

Jungkook tersenyum lebar. Baru saja membuka mulutnya, pria itu bersembunyi ketika mendengar suara ketukan sepatu. Soojin menoleh, Nyonya Jeon masih tersenyum sembari membawa nampan minuman.

"Ini untukmu, minumlah."

Soojin mengangguk. "Terima kasih, Nyonya."

Soojin membalas senyuman Nyonya Jeon, lalu menatap gelas besar di depannya dengan nanar. Gelas yang menampung susu cokelat panas yang kental, uapnya menguar begitu saja, dengan beberapa marsmellow kecil yang memgambang.

"Hot choco marsmellow..." Soojin mendongak dengan kaku, menatap Nyonya Jeon yang masih di sampingnya. "B-Bibi Hwasa?"

[3] C. Daddy - S. BabygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang