Laila, cepatlah kembali. Hari pernikahan kita akan segera tiba. Laila, Laila, Laila. Hanya namamu yang selalu terngiang. Harus berapa lama aku menunggumu, Laila.
"Makanlah, Nak..." Ibuku selalu datang ke kamarku untuk menyuapi aku, Laila. Beliau menyentuh pipiku. Ah, wajahnya itu selalu saja penuh air mata. Laila, Laila, pesawatmu akan segera tiba, kan? Lalu aku bersiap menjemput mempelaiku, wanita tercantik penguasa hatiku. Laila, cepatlah datang. Aku menunggumu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Short Story (Lengkap)
Kısa HikayeHai, selamat membaca kumpulan cerpen ini. Click lanjutkan ya..