SOR-14. SOMEONE and MORE (JLT - 1)

73 0 0
                                    

Di ruangan gelap, terlihat seseorang yang duduk di kursi meja kerjanya sambil meneguk sebuah botol yang berisi minuman beralkohol tinggi. Ia dari kemarin meminun itu terus menerus. Ia menangis. Ia marah. Ia kesal. Entah apa yang terjadi dengannya sekarang semenjak kejadian kemarin.

Ia terus menyendiri. Ia melepas bajunya yang kotor itu dan membuangnya ke sembarang arah. Ia juga melepas jins yang ia pakai kemarin. Hanya tertinggal celana dalamnya saja.

Tiba-tiba seseorang yang lain datang dan memasuki ruangan tersebut. Orang yang minum sedari tadi hanya tertawa dan terus tertawa. Sosok lain melihatnya dengan penuh rasa kasihan.

"Hust.. Kau mengganggu malamku" kata orang yang asyik dengan minumannya sambil tertawa lagi.

"Bro, tolong jangan seperti ini" kata sosok lain itu.

"Kenapa kau merasa kasihan denganku. Aku bahagia sekarang dengan semua minuman ini"

"Bro sadar Bro sadar"

"Aku bahagia karena dia sudah meninggalkanku dengan sosok lelaki yang kulihat bersamaan dengan kekasihmu" ia berhenti sejenak dan..

"BUKANNYA SUDAH KU BILANG TAK ADA SIAPAPUN YANG IKUT CAMPUR URUSAN KITA?" bentaknya.

Sosok itu kaget melihat kakak kandungnya membentaknya.

"Aku tak sadar juga jika ada pegawaiku disini"

"Pegawai? Lelaki itu pegawaimu?"

Sosok itu menganggukan kepala.

"Pecat dia atau hukum dia dengan setahun tidak memberikan gaji" seseorang itu kembali tertawa.

"Dia sudah resign beberapa bulan yang lalu"

Orang itu masih saja tidak mendengar apa kata adiknya.

"Resign? Resign? Kenapa?"

Adiknya masih saja diam. Lalu suara pukulan meja membuatnya tersentak.
"KENAPA KAU DIAM? KAU PENGECUT? KAU SUDAH KU BERI BAGIAN UNTUK MENJADI DIREKTUR,KAU MASIH ASYIK DENGAN JALANGMU ITU" bentaknya lagi memekik telinganya.

"Dia mau mencari pekerjaan lain diluar sana" suaranya gugup takut kakaknya membentak lagi.

"Pekerjaan? Dia mau mencari pekerjaan dan bertemu dengan gadisku, hah?! Direktur macam apa kau ini. Kau berusaha menerima resign-nya, karena tidak mau menggangu hubunganmu dengan jalangmu itu?"

"Bu.. Bukan itu maksudku"

"BUKAN?" lagi-lagi dia membentak.

"BUKAN YANG KAMU MAKSUD? DIA KEKASIHKU. DIA MEREBUT JALANGMU. DIA SIAPA HAH?"

"Dia adik sepupu saya"

Seseorang lainnya yang kedua memasuki ruangan tersebut yang sedari tadi menunggu diluar.

"What? Whatt are you say? Adik sepupu?"

Sosok lainnya yang kedua itu menganggukkan kepala.

"Maaf"

"MAAF? APA KATAMU MAAF. KALIAN SEMUA PENGECUT. GAK TAHU DIRI!"

"Kalian sudah aku jadikan orang kepercayaanku dan menjadikanmu sebagai pemimpin anak buahku. Kau masih tidak bisa bekerja dengan benar, hah?! Menjaga kekasihku saja kau tidak bisa? Sekarang dia sudah bersama lelaki itu dan kekasihnya adikku. Kamu gak bisa hah?!" lanjutnya.

Dua sosok itu hanya berdiam diri. Lalu sosok kedua angkat bicara.

"Lelaki yang dimaksud adalah sahabat dari kekasih anda sama kekasih adik Anda, Sir. Mereka sudah jauh kenal"

Orang itu kemudian tertarik dengan perkataan sosok kedua.

"Tapi ada satu sahabat yang masih menjalin kasih dengan keluarga ini" lanjutnya.

"Siapa?"

"Kekasihnya Mr. Winalex. Dia juga sahabat dari kekasih anda berdua, sir"

"Adeline?" jawab sosok pertama.

Sosok kedua itu manggut.

"Kau kenal?"

"Dia pegawaiku juga, pegawai senior di kantor tersebut, tapi dia juga resign bersamaan dengan kekasihku beberapa waktu yang lalu"

Orang itu masih berpikir dan terus berpiikir. Lalu pikiran rencananya pun datang secara tiba-tiba.

"Gimana kalau kita manfaatkan dia? Apa dia masih ada di Amerika?"

"Dia bekerja di salah satu cafe di Amerika. Namun, dia masih berhubungan dengan Mr. Winalex tapi hanya sebagai teman bukan kekasih lagi" kata sosok kedua.

"Kok bisa?" tanya sosok pertama.

"Dia memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak lagi"

"SEMUA ORANG MEMBUTUHKAN PEKERJAAN YANG LAYAK"

Dua sosok masih diam bergeming.

"Aku minta dia untuk tak manfaatkan"

"Tapi Mr. Winalex tidak mengijinkan siapapun mencelakainya, sir"

"WIN ITU KEPONAKAN SAYA. SAYA YANG AKAN MENGURUSINYA"

"Tapi bro dia sudah tidak mau ikut campur urusan kita lagi. Kau sudah berubah semenjak kau menunjuk kami berdua mengurus perusahaan itu."

"AKU TAK PEDULI. POKOKNYA KALIAN HARUS CARI INFORMASI TENTANG KEKASIHKU. KALO TIDAK, AKU AKAN MEMOTONG URAT NADI KALIAN BERDUA"

Dua sosok itu merinding dan bergegas keluar ruangan.

Orang itu kembali meminum-minumannya lagi dan tertawa.

"Baby, my lovely, kenapa kau pergi dariku?" katanya sambil menangis dan tertawa.

Agak gila sih lama kelamaan.

***

Wow.. 5 part telah diupdate ya. Tapi sudah ada 20 part yang siap buat dipublish nih. Tunggu next partnya. Terimakasih buat yang sudah setia baca Shades of Richard.

Shades of Richard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang