SOR-4. REAL RESIGN

909 5 0
                                    

"Bro.. " ucap seseorang.

"What?" tanya orang yang satunya yang sedang duduk dan pangkuannya seorang gadis tentu saja sekretaris favoritnya yang sedang tertidur.

"Tadi ada seseorang yang ngaku-ngaku karyawan disini" tambah orang itu.

"And then? " tanyanya lagi.

"She's beautifull, i need her" jawab orang itu sambil mengingat-ingat wajah gadis yang ditemuinya tadi.

"What??? You done have favorite secretary, and now you need this girl again?? I mean more girl? " tanyanya tak percaya.

"Tapi bener-bener aku ingin tau siapa gadis itu sebenarnya" lanjutnya.

"Itu your sekretaris masih mending daripada orang what you say? Ngaku karyawan? Dan setelah itu you need her? No, no, and no! " ucapnya benar-benar tak percaya.

Winalex atau biasa dipanggil Win memang setelah bertemu dan memarahi serta mengusir gadis yang merupakan salah satu karyawan dan sekretaris di perusahaan Tuan Fatah membuatnya benar-benar merasa jatuh cinta dibandingkan dengan sekretarisnya, Adeline. Sementara sang adik, James lebih memilihnya bersama Icha walaupun mereka cuman sebatas manager dan sekretaris.

"Nih buktinya one of my special secretary, she love me and i love her. And you? No, no, and no! " tambah James.

"Itu kan dirimu, so aku bisa berubah-ubah semauku pokoknya aku ingin tau siapa sebenarnya" lanjut Win dan bergegas menuju ruangannya.

*Win pov*

Di ruangan, aku bertemu dengan sekretaris favoritku dan salah satu resepsionis yang tadi menerima tamu tepatnya gadis yang ku maksud.

"Permisi Mr. Win" ucap resepsionis bersama Adeline.

"Yes. What? " ucapku agak malas dan duduk di kursiku.

"Gini Sir saya dapat telepon dari manager perusahaan lain bahwa kita akan membuat janji temu mengenai saham dan lainnya. Apa anda bisa mengadakannya? " tanya Adeline dengan senyum manisnya.

"Saya ingin besok siang saja karena sedang tidak ada janji. Memangnya dari perusahaan mana? " tanyaku tanpa memandang wajah sekretarisnya.

"Dari California" jawabnya.

"Oke saya akan terima. Atur jadwalku. More again? "

"No sir" jawab keduanya.

Aku mengangguk dan menyuruh mereka berdua untuk pergi. Respsionisku meninggalkan ruanganku, tetapi hanya Adeline saja yang masih berdiam diri. Aku menoleh kearahnya dan memberi isyarat 'Ada apa?'.

Tanpa menjawab isyaratku, dia langsung berada di belakangku dan melingkarkan tangannya di sekeliling leherku. Aku tegang.

"Sorry, Adeline. Not now, okay? " sambil melepas tangannya yang melingkariku.

"What happen, sir? Saya rasa anda ingin merasa tenang apalagi di dekat saya" dengan genitnya memandangku.

"Saya sedang banyak pekerjaan dan saya harus pergi keluar. Ada keperluan. Maaf. Jika ada apa-apa suruh adik saya ya"

Tanpa mengalihkan pandangan ke Adeline, aku bergegas meninggalkan kantor. Langsung melaju mobil dengan cepat, entah kemana aku harus pergi.

*Win POV OFF*

----------------------

03.00 PM at 123 Cafe

Merasakan angin yang damai, seorang gadis yang duduk dekat jendela hanya berdiam sambil memandang jalanan di sekitar kafe itu. Rasa sedih yang dia alami hanyalah karena ia lepas dari tugasnya sebagai karyawan. Tetapi demikian temannya pun menanggapinya.

Shades of Richard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang