SOR-22. RICHARD ENTERTAINMENT

29 0 0
                                    

"James, Win, come on!" ucap seseorang lelaki yang hanya memakai celana jeans dengan dada yang memperlihatkan bentuk sixpacknya tersebut.

"What's up?" tanya 2 sosok tersebut mendatangi seseorang itu.

"Aku ingin kalian yang mengurus perusahaan ayahku. Aku tunjuk kau James sebagai direktur dan Win sebagai manajer" kata Thomas.

"Kenapa kita? Apa yang terjadi dengan manajer sebelumnya?" tanya Win tak percaya jika ia tiba-tiba ditunjuk pamannya untuk menjadi seorang manajer. Padahal sebelumnya ia tak pernah sama sekali memimpin apalagi perusahaan yang kuasanya sangat tinggi itu.

"Aku tidak mau seseorang yang bukan berasal dari keluargaku menjadi penerus perusahaan ayahku. Aku sudah membebastugaskan dia dan dia tidak akan pernah kembali. Aku ingin kalian yang membawa perusahaan ini dengan baik"

"Kenapa tidak kau? Kau yang sebenarnya menjadi salah seorang CEO dengan gelar tertampan se-Los Angeles dan sekitarnya?" rujuk James.
Namun, Thomas menggelengkan kepalanya. Ia lebih memilih pekerjaan di bidang seninya daripada mengurusi pekerjaan kantoran.

"Tidak perlu. Aku masih sibuk dengan urusanku. Kau tau sebagai produser, sangatlah banyak urusan yang harus kulakukan"

Thomas meninggalkan tempat pertemuan tersebut. James dan Win langsung bersitatap satu sama lain. Entah mereka akan mampu menjalankan tugas dengan baik?

***

"Jalankan perusahaan dengan baik. Oke? Jangan sampai ada masalah!" perintah Thomas di ruang tamu sambil menikmati kopi dan membaca koran.

James dan Win menatap Thomas dengan muka datar. Mereka berdua masih bingung apa yang akan mereka lakukan sesampai di kantor perusahaan Richard Family itu.

"Aku usahakan kak" jawab James tersenyum dan meninggalkan keponakan Thomas. Thomas mengangguk dan kembali menghadap korannya.

Namun, Win sendiri masih tidak yakin dengan semuanya. Pamannya telah memberi fasilitas yang cukup banyak dan berlebihan kepadanya. Apalagi memberikan pangkat tinggi sebagai manajer di perusahaan Richard Entertainment.

"Kenapa?" tanya Thomas membuyarkan lamunan Win.

"Paman, aku tidak yakin untuk mengurusi perusahaan besar ini" kata Win dengan kejujurannya.

Thomas mendengarnya, melirik kearah Win dengan tajam dan melempar koran yang ia baca tadi dengan kasar di hadapan wajah Win.

"Kenapa? Kenapa kamu tidak suka atas pemberianku?" bentak Thomas yang membuat seisi ruangan, bodyguard, dan pelayan menoleh kearahnya dan perasaan ngeri atas majikannya.

"Bu.. Bukan itu, paman. Aku hanya ini terlalu berlebihan untukku"

Thomas meninggalkan ruangan tamu tersebut dengan kemarahannya yang melonjak.

"Beraninya dia tidak mau menerima jabatan di perusahaanku" kata Thomas kembali ke kamarnya.

Kembali ke Win, Win berlalu dan mengikuti James yang mendengar dialog pertengkarn itu.

"Aku rasa kamu sedikit demi sedikit belajar cara memimpin yang baik untuk perusahaan ini?" ucap James menenagkan pikiran Win.

Shades of Richard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang