Update awal!!!
Terimakasih untuk yang sudah setia baca ini, pembacanya makin banyak. Maaf jika banyak sekali perubahan disini, tapi cerita tetap sama. Cuman author sendiri agak labil. Hehehe.. Janji author post 5 part, tapi author mau revisi beberapa dulu.
Selamat membaca!!!
🐰
Dua jam setelah keberangkatan dari Jakarta, akhirnya telah sampailah di tempat tujuan. Gadis dan sosok temannya yang agak ribut dalam urusan travel. Ya begitulah, tetapi Santi masih sabar untuk menunggunya.
"Eh san bantuin nih berat banget.." katanya manja.
"Aishh kamu cowok sebenarnya yang jago bawa bagasi, malah kamu suruh aku" kata Santi yang masih menunggu tas koper bawaannya yang masih belum datang juga.
"Ah tolonglah bantuin aku. Entar aku bantuin kamu ngambilin tas kamu" katanya.
Akhirnya Santi menyerah dan membantunya. Setelah membantu Iksan, tas koper milik Santi pun datang juga.
"Eh san tuh bantuin tasku"
"Ogahh.. "
Santi menatap Iksan kaget. Dia ditipu oleh temannya.
"Eh ku udah bantu kamu ya. Kamu nipu aku hah?!" teriak Santi yang melihat Iksan sudah kabur dengan bawaannya.
Santi kemudian mengambil tas bawaannya dan berjalan santai kearah pintu keluar.
Untung saja aku bisa angkat-angkat sendiri dan tiket check innya ku bawa. Biar dirimu gak bisa keluar hahaha.
Iksan memandang Santi tak sabar. Ia bergumam sendiri melihat temannya berjalan santai di hadapannya."Dirimu santai banget bawaannya, gak mikir nih temen kau bawa berat hah?" tanya Iksan dengan penuh rasa kesal.
Santi hanya tertawa kecil.
"Eh, eh kau malah ngetawain aku? Wah kurang ajar banget kamu hah?"
"Salahnya ngapain kamu titip tiketnya ke aku. Tuh buktinya kamu gak bisa keluar hah?!" kata Santi sambil menyerahkan tiket check in ke petugas.
Petugas itu lalu mengecek semua barang bawaan yang Santi dan Iksan bawa.
"Terimakasih" ucap Santi ke petugas perempuan tersebut dan petugas itu membalasnya dengan tersenyum.
Setelah di pintu keluar,
Santi dan Iksan sedang menunggu kedatangan kendaraan yang mengantar-jemputkan mereka di bandara. Ya itu memamg suruhan dari kakak Roy."Duh lama bener sih kakak Roy panas nih?!" kata Iksan sambil mengelap wajahnya dengan tangannya.
"Eh, eh tadi bawaan berat sekarang panas. Kamu pantes kek Frans aja deh lama-kelamaan"
"Ya tapi gak segitunya juga kalik. Dia lebih parah daripada aku. By the way, dimana ya dia sekarang? Kok aku gak pernah tau keberadaannya?"
"Mungkin sudah nikah" kata Santi sambil menaikkan bahunya tanda tak tahu.
"Iya dia udah punya, dan aku? Aku sama Adeline putus gegara manajer itu. Hufftt.. "
"Ah.. Temen ku ada yang cemburu nih yeee"
Santi tertawa dan Iksan hanya cemberut.
Tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam datang. Ini kendaraan yang dimaksud kakak Roy, karena sudah terlihat wajah kakak Roy dari balik kaca pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades of Richard ✔
Romansa"Semua berawal dari masa lalu yang begitu tercekam bagiku. Aku sudah pernah pergi tuk meninggalkannya, namun aku telah bertemu dengannya di kemudian hari. Disaat aku tidak ingin bertemunya lagi." - SC NB : - Pemain dalam tags (#) hanyalah imajinas...