Di pagi hari yang cerah, Santi terbangun dalam tidurnya. Ia merasakan sesuatu yang melingkar di perutnya. Tangan kekar. Ia melirik ke belakang di saat lelaki yang bersamanya kemarin tertidur pulas.
Santi mengingat-ingat hari kemarin yang ia lakukan, dan kembali tersenyum. Ya, kedua kalinya dengan mantan kekasihnya tersebut. Mulai dari melamarnya hingga bercinta dengannya. Ia sudah melakukan 3 kali ronde dalam bercinta dan menghabiskan berjam-jam untuk melakukannya.
Lalu, ditariknya badan Santi hingga menatap sosok lelaki yang memeluknya tadi.
"Morning, Baby" —Cup!! Kecupan bibir dari sosok lelaki tersebut membuatnya malu.
"Kau??? Kau menciumku?" tanyanya polos. Lelaki itu mengangguk senang.
"Aku akan melakukannya setiap hari disaat kita akan menjadi suami istri yang sah" —Thomas memeluk erat Santi, kekasih yang ia lamar kemarin.
Ciumannya tak sampai hanya di bibir saja, melainkan turun ke leher hingga ke dada yang terlihat dua gunung kembar. Santi lupa jika ia sekarang tak memakai sehelai benang sedikitpun.
"Kau cantik" kata Thomas membuat Santi berlipat-lipat menahan rasa malunya. "Tak usah menahannya. Bilang aja kalau kau suka" tambahnya.
Santi mengangguk jika ia menyetujui perlakuan yang diberikan Thomas. Ia sangat senang jika sikap Thomas tak terlalu membuat dirinya tersakiti lagi. Lelaki itu sangatlah romance disaat bersamanya. Apalagi sekarang ini.
"Aku tak sabar menunggu jawabanmu minggu depan. Aku akan terima apapun" ucapnya lalu Thomas bangkit dalam keadaan naked. Sehingga Santi mengedip-kedipkan kedua matanya.
"Kau menyukai pemandanganku saat ini?" Thomas menarik kedua kaki Santi sehingga kaki Santi sekarang berada di lantai namun setengah badannya masih diatas ranjang.
"Ah... Jangan seperti itu. Aku malu" ucap Santi tertawa kecil kearah Thomas.
Thomas hanya tersenyum dan mencium kembali dengan lembut ke kekasih yang ia lamar tersebut.
"Cukup, jangan ahh..." Santi berteriak saat mulut Thomas turun ke lehernya dan menggigit hingga terdapat tanda kissmark.
"Aku menyukainya. Mau lagi?" tanya Thomas, Santi menggelengkan kepalanya.
Kemudian sepasang kekasih itu menuju kamar mandi hingga bercinta lagi selama berjam-jam di dalam sana.
***
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang di jalan raya pusat kota tersebut. Penumpang yang terdiri dari 4 orang termasuk supir tersebut, sedari tadi hingga kemarin sore mengelilingi ibukota Jakarta yang sangat luas dan ramai.
"Mau cari dimana kita?" tanya sosok lelaki, tidak lain James yang menyetir mobil tersebut.
"Entahlah" jawab Win sibuk melihat peta perjalanan.
"Apa yang kau baca itu berguna untuk tujuan kita? Bahkan kita tidak tahu apa yang harus kita tuju?" tanya James memerhatikan Win dan kembali melihat ke jalan.
"Aku rasa mungkin sangat berguna" jawab Win begitu santai.
Sementara dua orang penumpang yang berada di kursi belakang, masing-masing mengutak-atik hpnya untuk menelpon seseorang.
"Ini Santi tumben amat telpon dimatiin segala?" geram Iksan hingga satu menit ia bolak-balik menelpon sahabatnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades of Richard ✔
Romance"Semua berawal dari masa lalu yang begitu tercekam bagiku. Aku sudah pernah pergi tuk meninggalkannya, namun aku telah bertemu dengannya di kemudian hari. Disaat aku tidak ingin bertemunya lagi." - SC NB : - Pemain dalam tags (#) hanyalah imajinas...