SOR-16. CONFLICT

36 0 0
                                    

Dalam part ini, sebenarnya author masih belum sempat revisi ya, jadi kalo ada perbedaan misal buat pengucapan lo, gue jadinya aku, kamu. Author masih bimbang pengucapannya. Terutama dalam pemeran Santi, Iksan, Icha. Jadi maafkan jikalau ini belum direvisi. Terimakasih

***

Di perjalanan, orang tiga tersebut hanya berdiam di dalam mobil. Seorang lelaki yang menyetir mobil tersebut juga diam seribu bahasa. Entah mereka mau mengobrol mengenai apa.

"So, kalian kembali ke Jakarta karena apa?" tanya Win yang sedang menyetir mobilnya itu membuka pembicaraan.

Dua gadis yang berada duduk di belakang saling menatap. Tidak dengan lelaki yang di sebelah lelaki yang tadi bertanya yang hanya diam sambil melihat dua gadis dengan mata sebelahnya.

"Apa kau akan mengatakan kepada mereka?" tanya gadis pertama, Icha angkat bicara.

"Tadi kan saya sudah bilang kalo saya tidak ada hubungan lagi dengan paman dan kakak saya. Saya sudah pergi jauh dari mereka semenjak mereka menunjukku sebagai manajer. Kalian dengar atau tidak?" tanya lelaki itu setengah kesal.

"Bukan itu, hanya saja.. " lelaki teman dari gadis itu berhenti sejenak. Iksan.

"Hanya saja?" tanya Win yang masih fokus dengan jalan.

"Kami takut salah satu bodyguardnya memata-matai" kata gadis satunya. Santi.

Win mengernyitkan dahi kearah Santi dengan kaca mobilnya.

"Bodyguard? Yang mana?" tanyanya lagi.

"Pemimpin itu" jawab Iksan.

Win masih saja bingung dengan perkataan. Setahu Win, Win tidak pernah tau keluarganya punya bodyguard, paling tidak hanya untuk menjaga lingkungan rumahnya. Jikalau sebagai detektif tidak sama sekali. Tetapi Win masih ingin menyelidiki semuanya tentang mereka, baru dia akan mengungkapkan sebenarnya.

"Tampangnya gimana? Dan siapa namanya kalo kalian tahu?"

"Biasa dan tegas kalo pemimpinnya, anak buahnya menyeramkan" kata Icha sedikit takut.

"Namanya Roy Sajana" lanjut Iksan.

DEG...

Jantung Win terkejut mendengar nama Roy Sajana. Dia kenal sosok itu.

Roy adalah sahabat Win sejak middle school dan terkenal perampok kelas kakap. Pernah dua tahun yang lalu, Roy dipenjara namun dia menjadi tahanan yang kabur dan menghilang entah kemana. Akhirnya, sekarang ia mengetahui bahwa Roy menjadi salah satu orang kepercayaan dari keluarganya, terutama Uncle dan kakaknya yang selama ia sebut.

"Ngomong-ngomong Roy pernah kasus gak sih?"

Ketiga orang itu menggeleng membuat mereka balik mengernyitkan dahi.

"Kasus apa memangnya?" tanya Iksan.
"Dulu pernah menjadi perampok yang melebihi batas lha sampai saja dipenjara 2 tahun, tapi masih 2 bulan dia sudah kabur" jawab Win.

Lama-kelamaan Win pusing tentang semua ini.

"HAH?!" teriak mereka bertiga memeki telinga Win.

"Padahal aku abang sepupunya kagak ngerti"

"What?" tanya Win tak mengerti. Ia paham kalo bergaul dengan orang Indonesia, tapi soal berbahasa gaul ala anak Jakarta, dia tak paham. Bahkan yang tidak baku.

"Roy itu kakak sepupuku, tapi aku tidak tau kalo dia punya kasus seperti itu"

Win mengangguk paham.

Shades of Richard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang