Sosok seorang gadis bersurai hitam sedang melakukan suatu pekerjaan yang sudah lama bekerja disana. Dia senang mendapat pekerjaan seperti ini daripada bekerja di kantoran. Karena, ia lebih leluasa untuk bekerja disini.
"Adeline, tolong kamu kasih minuman ini ke salah satu pelanggan yang berada di meja 56 ya" kata salah satu karyawan temannya, Nathan.
"Baru kali ini, ada pesanan minuman yang dibawakan sama pelayannya?" tanya sosok bersurai hitam yang dikenal nama Adeline itu.
"Pelanggan itu yang meminta dan membawanya ke mejanya" tambah Nathan. Sesegera mungkin, Adeline mengantarkan minuman ke meja yang tertuju.
"Silahkan, Tuan, ini minumannya" ucap Adeline sambil menaruh minuman yang dibeli pelanggan tersebut.
Pelanggan tersebut hanya berpakaian serba biru dongker atas bawah ditambah dengan kacamata hitamnya serta rambut yang membuatnya terlihat tampan.
Adeline mengangguk dan tersenyum kearah pelanggan itu. Belum saja Adeline berdiri meninggalkannya, pelanggan tersebut menariknya dan menyuruhnya untuk duduk di hadapannya.
"Maaf, Tuan saya harus bekerja" ucap Adeline. Namun, tangan pelanggan itu tidak mau dilepas.
"Kau yang bernama Adeline?" tanya pelanggan itu. Adeline mengernyitkan dahinya.
"Darimana kau tahu semua?" tanya Adeline curiga.
Pelanggan itu tidak mau menyebut siapa namanya. Ia mengambil sesuatu di kantongnya dan memberikan kepada Adeline.
"Ini kartu nama saya. Temui saya di Mall Kasablanka jam 7 malam. Tak jauh dari rumahmu bukan?" tanya pelanggan itu dan meninggalkannya.
Belum saja Adeline menanggapi pertanyaan itu. Adeline memikirkan sesuatu. Ia harus datang menemui orang tersebut atau tidak. Ia sangat bingung sekali. Akhirnya ia memilih melanjutkan pekerjaanya terlebih dahulu hingga jam pulang tiba.
***
"Sekarang kau terjebak dalam jebakanku Adeline. Aku akan mempertanyakan semua tentang gadisku darimu"
Sosok pelanggan di cafe tersebut tertawa lepas dan meninggalkan tempat tersebut. Ia menuju hotel yang berada di Jakarta Selatan.
***
Kasablanka Mall
Gadis bersurai hitam sedari tadi telah menunggu lama untuk menemui seorang pelanggan yang tadi berada dimana ia bekerja.
"Ini janji temu, apa tidak sih? Aku rasa ingin pulang saja"
Baru saja beranjak dari kursinya, ia melihat sosok lelaki berbadan tegap di belakangnya. Adeline terdiam. Ia melihat wajah sosok tersebut hingga mukanya seperti udang rebus.
"Hai.. Adeline" sapa sosok itu tersenyum kearah Adeline.
"Haii.. Siapa kamu?" tanya Adeline sambil menelan salivanya. Ia tak sanggup melihat wajah tampan yang berada di depannya tersebut.
"Duduklah baru aku mengenalkannya kepadamu" kata sosok itu sambil memberi isyarat untuk duduk kembali di kursinya. Adeline menurut.
Thomas. Sosok tersebut akhirnya memilih duduk di hadapan Adeline. Adeline menunduk menahan rasa malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades of Richard ✔
Romansa"Semua berawal dari masa lalu yang begitu tercekam bagiku. Aku sudah pernah pergi tuk meninggalkannya, namun aku telah bertemu dengannya di kemudian hari. Disaat aku tidak ingin bertemunya lagi." - SC NB : - Pemain dalam tags (#) hanyalah imajinas...