"Kau masih tidak berniat menceritakan kejadian satu bulan lalu padaku, Im Na Young?"
Ada yang tidak berubah semenjak satu bulan setelah Na Young dan Jung Kook pergi ke Daegu. Keingintahuan Ye Rin salah satunya. Gadis itu tetap saja memberondongi Na Young dengan pertanyaan-pertanyaan seputar apa pun, termasuk juga ketika ia tidak memberikan detail mengapa dan bagaimana bisa Jung Kook pergi bersama dirinya. Entah mengapa Na Young sangat sulit untuk jujur pada Ye Rin. Seolah akan ada tembok penghalang antara mereka berdua. Bagai tidak ada hari esok pula kenyataan jika nanti kemarahan Ye Rin akan berdampak pada kedekatan keduanya.
Dan ketika mereka merayakan salju pertama yang turun di Seoul sore ini, Na Young ingin menguji diri untuk segera jujur. Semakin lama ia menunggu, semakin lebar pula rentang jarak yang tercipta. Banyak rahasia yang tidak diketahui Ye Rin terkait Hyun Jun dan Na Young benar-benar merasa tidak nyaman. Dari awal... foto diri yang terlihat lebih berisi itu mungkin sudah menimbulkan kecurigaan. Namun apa yang Na Young lakukan justru menutupi hal tersebut hingga saat ini.
Sahabat seperti apa yang rela berbohong bertahun-tahun lamanya?
Dentingan musik lembut di kafe bertema kayu tersebut tidak serta merta membuat Na Young berhenti menyalahkan diri sendiri. Ia kalut akan pikirannya. Takut jika emosi Ye Rin memuncak karena baru diberitahu hal sepenting memiliki Hyun Jun. Namun ia juga tidak bisa berbuat banyak karena dulu merasa tidak siap dengan kehadiran Hyun Jun. Na Young menghela napas. Memberi senyum kecil pada Ye Rin lalu berujar, "Kau tidak harus memaafkanku jika merasa sakit hati karena cerita ini."
Ragu benar-benar mendominasi seluruh isi kepala Na Young. Haruskah ia membatalkan saja niat yang sudah terlanjur terajut dalam untaian kalimatnya barusan? Namun ia juga tidak ingin berlarut memendam permasalahan ini seorang diri. Seperti terjadi perang batin, semua opsi yang ada di hadapan Na Young seolah menjebak dirinya sendiri.
Dahi Ye Rin segera mengerut bingung. Dengan menyendok sepotong cheese cake favoritnya, Ye Rin mengangguk meski tidak mengerti apa yang baru saja Na Young katakan. "Katakan saja. Tidak perlu berbelit-belit pada temanmu."
"Kau ingat aku pergi ke Daegu untuk bersembunyi dari Jung Kook dan orangtuaku, 'kan?" Na Young menghela napas. Menatap netra Ye Rin sungguh-sungguh, seolah ingin memastikan sang lawan bicara berkonsentrasi penuh pada ucapannya. Sudah terlambat bagi Na Young membatalkan niat. Dan mau tidak mau ia harus melanjutkan segala kesalahan yang ia mulai dari awal.
Ketika sang sahabat sudah merespons kalimat itu dengan sebuah anggukan, Na Young melanjutkan, "Sebenarnya selain fakta di mana aku ditemukan oleh ibu, ada satu hal lagi yang kusembunyikan darimu, Ye Rin-ah."
"Aku mengandung anak Jung Kook dan melahirkannya. Aku tahu sangat terlambat jika memberitahukan semua padamu sekarang. Tapi jujur aku bahkan tidak bisa melihat Hyun Jun ketika pertama kali ia lahir ke dunia." Na Young berdiri lantas membungkuk di depan Ye Rin. Rasa bersalah seolah berkumpul menjadi satu. Ia malu, ragu, sekaligus takut. Tidak ada sahabat yang berbohong selama hampir delapan tahun. Bahkan tidak ada orang yang berbohong pada sahabatnya sendiri, bukan?
Ye Rin tidak bereaksi lebih selain menjatuhkan sendok kue hingga terdengar denting cukup memekakkan. Tubuh gadis itu seakan kaku; untuk mencerna kalimat demi kalimat yang Na Young ucapkan saja ia tidak bisa. Butuh beberapa saat hingga Na Young sudah lelah dengan kegiatan membungkuknya dan Ye Rin tertawa menyedihkan. Apa yang harus Ye Rin jawab ketika hati sudah jelas kecewa karena persoalan ini? Siapa yang harus Ye Rin maki terlebih dahulu terkait insiden dan konsekuensi yang tidak ia ketahui selama ini?
Dan dengan semua kekacauan yang terjadi, Ye Rin hanya berujar, "Aku akan mengantarmu pulang. Maaf tapi kepalaku sedikit pusing setelah mendengar ucapanmu barusan." Lantas melangkah pergi meninggalkan Na Young di belakang. Di sepanjang jalan pun yang mereka lakukan hanya saling diam. Tidak ada lagu dimainkan, tidak pula canda tawa terdengar dari mobil putih tersebut. Keadaan menjadi begitu hampa dan hambar. Na Young memang sudah memprediksi akan ada kesenjangan antara dirinya dan Ye Rin. Namun ketika melihat perubahan drastis kekasih Min Yoon Gi itu, Na Young seolah benar-benar tidak ingin memaafkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ribbon ✔
FanfictionSeorang yang mengalami trauma di masa lalu, tepatnya tujuh tahun silam, telah mati-matian menghindari pria si penyebab trauma. Lalu bagaimana jika mereka akhirnya bertemu kembali? Bukan cerita yang akan membawamu pada Happy Ending seperti multi cha...