Kursi mulai kosong satu persatu, semua orang telah meninggalkan kelas, Jihan pun segera keluar dari kelas dengan langkah kecilnya.
Setelah pulang sekolah tidak ada lagi yang harus dilakukan Jihan selain menjenguk ibunya di rumah sakit, lalu bekerja di mini market yang tidak jauh dari rumah sakit ibunya di rawat.
"Jihan?"
"eo, Eunsang? Ada apa?"
Eunsang jalan menghampiri Jihan yang ada di depannya, pria itu mensejajarkan langkah kakinya dengan Jihan.
"setelah pulang sekolah kau—"
"aku kerja paruh waktu," ucap Jihan sebelum Eunsang menyelesaikan ucapannya.
"ah i-iya ya kau harus kerja," Eunsang tertawa sambil menggaruk tengkuknya.
"Eunsangieeeeee!"
Jihan dan Eunsang membalikan tubuhnya, ada seorang perempuan cantik yang ada di belakang mereka.
"kenapa?" tanya Eunsang, wajahnya tidak bersahabat.
"mau aku jenggut rambutmu???" ucapnya sambil menatap sinis ke Eunsang, lalu menoleh ke Jihan menyapa dengan senyumannya. "maaf ya Jihan, Eunsang aku pinjam dulu...."
"ah i-iya," entah kenapa Jihan jadi kebingungan. Jujur saja Jihan tidak mengenali perempuan itu, tapi perempuan itu mengenali dirinya.
"Jihan aku duluan," pamit Eunsang, tangannya sambil mengusap rambut Jihan. Tapi langsung di tepis sama perempuan itu.
"beraninya kau menyentuh perempuan lain di depanku!"
"dasar perempuan gila!" umpat Eunsang sebelum akhirnya jalan meninggalkan perempuan itu.
"jangan salah paham, aku dan dia hanya sebatas teman. Oh ya namaku Dahyun," teriak perempuan itu sambil mengejar Eunsang, dan menjauh dari Jihan. "dah Jihan sampai jumpa!"
Saat Jihan berjalan kearah gerbang sekolah, gadis itu melihat Haruto duduk di pos satpam sekolah sendirian. Mungkin Haruto sedang menunggu jemputannya, pikir Jihan.
Tidak sengaja mata mereka saling bertemu, Haruto yang melihat Jihan sangat terkejut. Haruto terbangun dari duduknya, lalu menghampiri Jihan.
"kau belum pulang?"
"kau sendiri?"
"aku menunggu hyung ku."
Jihan menganggukan kepalanya, "mau aku temani?"
"Ee?????"
Jihan mengkerutkan keningnya, tidak mengerti maksud dari respon Haruto. Gadis itu duduk di bangku pos satpam sekolah menemani Haruto. Cuaca cerah langit, dan angin sore seakan melengkapi keberadaan mereka.
"kau tahu sekolah ini angker?"
KAMU SEDANG MEMBACA
extraordinary you;𝘩𝘢𝘳𝘶𝘵𝘰
Fiksi Penggemar❝𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘭 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘪𝘵𝘶, 𝘫𝘶𝘴𝘵𝘳𝘶 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭�...