14. two day later

2.7K 644 96
                                    

Sudah dua hari Haruto di Jepang, hari-hari Jihan di sekolah sedikit berubah lebih baik. Entah kenapa Jang Wonyoung dan temannya jarang sekali membully gadis itu.

Masalah Minjoo yang mendapatkan pelecehan seksual oleh kakak tingkatnya belum ada yang mengetahuinya, selain Jihan.

Jujur saja Jihan ingin melaporkan kakak tingkatnya, namun pada akhirnya dia tau bahwa tindakannya akan sia-sia, dan tidak akan ada yang berubah. Semuanya mudah di selesaikan dengan uang.

Bagi orang-orang seperti itu uang bisa menyelesaikan masalah, bagi mereka uang tidak ada artinya. Namun bagi seorang seperti Jihan maupun Minjoo keadilan adalah segalanya.

Hari ini kelas Jihan mendapatkan murid pindahan setelah Mahiro dan Haruto kembali ke Jepang, murid yang menggantikan Mahiro. Haruto masih tetap tercantum sebagai murid, dia hanya ijin untuk beberapa hari kedepan karena masalah ibunya.

"cepat jilati susu itu!" ucap zhong chenle ke murid baru, So Junghwan.

Junghwan yang sedari tadi menundukkan kepalanya menjadi menoleh kearah Chenle dengan mata yang membulat, ekspresi wajahnya menggambarkan bahwa Junghwan meminta maaf ke Chenle. Padahal Junghwan tidak berbuat kesalahan apapun.

"Cepat bersihkan sebelum susu itu mengotori ke seluruh lantai!"

Zhong Chenle adalah murid dari China, keluarga dia yang terkaya di sekolah. Chenle murid yang selalu di hindari oleh temannya maupun kakak tingkatnya, atau bahkan guru dan kepala sekolah.

Chenle di kenal dengan pembuat masalah dan banyak kasus, namun semua yang telah dia perbuat akan bersih dengan sempurna. Keluarganya hanya cukup mengeluarkan uang untuk menutup masalah yang dia buat. Dan ternyata Chenle adalah teman dari kakak tingkat yang telah mencabuli Minjoo.

"T-tapi—"

"apa sulitnya membersihkan susu di lantai dengan lidah mu?"

Sedari tadi tubuh Junghwan sangat bergetaran, bahkan semuanya bisa mengetahui bahwa dia saat ini sedang takut.

Satu kelas, bukan, semua yang melihat tidak ada satupun yang berani melawan Chenle. Walaupun seperti ini sudah di dengar di telinga guru-guru mereka, tetap saja tidak ada yang bisa memberhentikan seorang Zhong Chenle.

Kaki kanan Junghwan di tendang dari belakang membuat lututnya menekuk, perlahan-lahan dia menuruni tubuhnya.

Dengan tangan yang bergetaran menyentuh lantai, Junghwan mengarahkan wajahnya kebawah lantai dan tangan yang satunya mengusap air mata yang sedari tadi membasahi wajah tampannya.

Kalau kalian berpikir Junghwan itu pemberani, kalian salah besar! So Junghwan seorang murid laki-laki yang pengecut, penakut dan mudah menangis.

"Hah—"

Seember air berhasil membasahi seluruh tubuh junghwan, saat dia mendekati wajahnya ke lantai Jeon Doyum menyirami tubuh junghwan.

"orang seperti dirimu tidak pantas hidup!" ucap Chenle, setelah itu dia bersama temannya keluar dari kelas.

Jihan menghampiri Junghwan setelah Chenle dan temannya sudah pergi, gadis itu membantu Junghwan untuk berdiri lalu menuntun pria itu duduk di bangkunya.

"sekolah apa ini? Banyak sekali pecundang!" ucap Ahn Yujin yang berada di pojok kanan kelas, bangku ketiga dari belakang.

"ini!" Asahi meletakkan tisu ke meja junghwan, setelah memberikan tisu dia membalikan tubuhnya ke depan.

"terima kasih, Asahi," Jihan membuka tisu yang sama sekali belum di pakai, dia mengeluarkan tisu satu persatu lalu segera mengeringkan wajah Junghwan dengan tisu pemberian dari Asahi.

extraordinary you;𝘩𝘢𝘳𝘶𝘵𝘰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang