"Risma?"
"Hehe aku ngagetin ya?
Hayo di capter selanjutnya ada cast baru wqwq
Aku sangat kaget saat tiba tiba Risma muncul dihadapan ku
"Kalo kamu ada masalah nggak ada salahnya kok kamu curhat ke aku" -Risma
"Emang kamu mau dengar curhatan aku?" -There
"Maulah, bahkan nih ada bahu buat bersandar" ucap Risma sambil menepuk bahunya sendiri
"Ih cewek kok gombal" ucapku sambil tertawa
"Ih serius loh"
"Efek jombo nih pasti"
"Gak papa deh jomblo asal bahagia hahahha"
"Iya sih, eh kayanya udah mau masuk deh. yuk kek kelas" ajak ku pada Risma
Kami tidak sekelas tapi kelas kami bersebelahan
"Oh okedeh, yuk"
Kami pun turun dan berjalan ke arah kelas.
Saat aku dan Risma ingin masuk ke kelas masing masing, dari kejauhan aku dapat melihat Jesy dan Andre tampak sedang berpacaran, arhh aku malas melihatnya. Mereka merasa dunia milik berdua dan tidak menganggap orang orang disana.
"Mantannya woy mantannya"
"Cembokur dah tu"
"Gila emang, Andre yang baik gitu diputusin?"
"Gila sih emang, bagus sih Andre oleng ke Jesy, dari pada disia siain mulu"
Whattt? Baik? Hey dialah yang membuat kepercayaan ku hilang.
"Udah gausah didengerin. Lambe turah emang gitu" –Risma
Aku hanya mengangguk
Lagi dan lagi, dia memberi ku semangat. Aku sangat berterima kasih padanya.
-----
Pelajaran berlangsung dengan tertib. Tak ada yang membuat keributan dan kekacauan. Semua murid mendengar kan bu Rosa
Kringgggg
Sekitar 1 jam 20 menit pelajaran kimia berlangsung.
"Ngantin yuk" ucap Sarah
"Ehh nggak deh. Gue harus bikin tugas nih"
"Tumben lo nggak ngantin, biasanya juga paling depan" –Kalisa
Mereka adalah teman temanku, oh ralat mereka adalah sahabat rasa saudara. Kami dulu sering berempat ditambah Jesy. Tapi belakang ini hubungan kami mulai merenggang semenjak aku putus dengan Andre.
"Yaudah nitip" ucapku
"Ogah beli sendiri ah"
"Kan ngga ngantin gue"
"Makanya ngantin"
"Gamau. Banyak work"
"Alay woy. Kuy lahh ah mager banget apa lo?"
"Ih bukan mager ah. Nugas sayangku"
"Gabisa besok?"
"Moodnya sekarang"
"Elah bucin banget sama kimia"
"WOY BERISIK!"
Kami terdiam.
Namun beberapa menit kemudian Sarah bersuara.
"Perasaan kalo lo ngerusuh gua gapernah marah dah" gemas Sarah pada Bayu
Ya Bayu yang baru saja berteriak. Dia merasa terganggu saat sedang mengerjakan tugas kelompok dari pak Irfan.
"Yaudah kuy lah. Lama banget kalian, keburu masuk nih" ucapku sambil menutup bukuku
"Et et bentar bentar" ucap Bayu sambil menghalang kami pergi
"Nitip ya plissssssss"
"Ogah njir"
"Elah cuma nitip batagor sama teh dingin doang"
"Gabisa. Gue males ngantri"
"Sini dah" ucapku sambil mengambil uang yang ada di tangan bayu
"Makasih sayang ku" balas Bayu sambil nyengir kuda
"Ihhhhh jijik tau gak" ejek Kalisa pada Bayu sambil meninggalkan kelas.
Sebenarnya aku malas membelikan makanan Bayu, tapi aku lebih malas melihat dirinya malah ngemis ngemis didepan wajahku.
Kami sampai dikantin. Aku langsung memesan batagor dan teh dingin untuk Bayu. Sedangkan makanan ku sedang dipesan oleh Sarah.
"Misi dong, mau duduk nih" -Rayya
"Iya iya minggiran dikit dong" -Elisa
"Perasaan disana masih banyak deh meja. Harus gitu disini?" -Kalisa
"Hmm lagi pengen aja duduk disini"
"Sok cans banget" -Kalisa
Mereka adalah Rayya dan teman teman se-gengnya. Menyebalkan? memang mereka sangat menyebalkan.
"Misi Jennie Blackpink mau lewat" seru Sarah yang kebetulan ingin lewat dan membawa banyak makanan
"Najis banget Jennie" balas Rayya
"Bacot!"
Kami harus berbagi meja dengan Tara dan teman temannya. Ini sangat menyebalkan. Tak salah feeling ku dari awal tidak ingin ke kantin.
"There bukan?"
Aku tersedak saat sedang menyeruput kuah bakso ku. Tenggorokan ku seperti terbakar, sangat pedih.
"Duh maafin gua"
Bagaimana tidak terkejut. Lelaki itu tiba tiba menampakkan wajahnya tepat didepan ku. Ya si ketua OSIS, namanya Rizki Ahmad Pahlevi.
"I iya gapapa" ucapku. Tapi sungguh tenggorokan ku masih sangat pedih walaupun aku sudah meminum setengah air mineral milik Kalisa.
"Nih. Datang ya"
"Apaan nih?"
"Itu undangan rapat. Karena kamu anak berprestasi dapat undangan itu dari OSIS"
"Faedahnya?"
"Yadatanglah goblok. Kan udah di undang"
"KETOS WOY. SABAR NAPA DAH. GAS BANGET"-Sarah
"Kesel gua"
"Ogah ah gak penting pasti"
"Gadatang gue lapor KEPSEK"
"Hubungannya dimana cong?" -Sarah
"Maksa bener dah"
"Harus gitu"
Yowes toh, gue pergi dulu. bhay
"Banci bener" -Sarah
"Ett gaboleh su'udzon, dia gitu biar kita nyaman aja sama dia. Diakan ketos" -Kalisa
"Hm aq mencium bau bau gosonk" -sarah
TBC
Jangan lupa vote dan comment
Typo bertebaran :((
Maafkan awtor yang baru update setelah sekian abad :))
Maaf kan awtor yg suka pake kata kata kasar. Awtor aslinya gasuka pake kata kasar kok. Percayalah~
kusayang kalian cemuaa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah, Love and Destiny •Huang Renjun
Teen FictionArleta Theresa Putri, wanita cantik, pintar dan kaya raya harus memulai hidupnya tanpa kasih sayang kedua orang tua. Tapi apa yang terjadi ketika There jatuh cinta kepada lelaki dingin bahkan sangat dingin bernama Ilham Aditya Alatas yang bersifat r...