"ILHAM!!! THERE MAU GABUNG ROHIS. DAPET HIDAYAH DIA!!!" teriak Sarah waktu Ilham masuk kelas. Semua kaget karena suara Sarah kaya gledek. Tapi Ilham ngga peduli, kayanya dia kira Sarah cuma bercanda. Ilham berlalu gitu aja setelah dia ngambil sesuatu di tasnya. Sarah ngga tinggal diam dia langsung lari kearah Ilham dan raih pergelangannya Ilham. "HAM GUE SERIUS" sekali lagi dengan suara gledeknya.
"Astagfirullah" spontan Ilham tepis tangannya yang dipegang Sarah. "Kita bukan mahram" kata Ilham sekali lagi. Air mukanya keliatan ngga karuan.
"Oh iya gue lupa lo alim" kata Sarah, suaranya mulai menciut. Pandangannya dialihkan ke arah lantai. "Kan gue udah bilang There mau gabung rohis, lo malah diemin gue" Sambung Sarah ngga mau ngalah.
"Serius?" Tanya Ilham kurang yakin. Tiba tiba There keluar. Mukanya khawatir, "lo ngga papa?" Tanya There ke Sarah. Sarah cuma ngangguk.
"Kamu mau masuk rohis?" Tanya Ilham ke There. "Ciye kamu kamu" goda Sarah sambil bikin muka meme. "Iya. Kayanya" jawab There ragu. Tapi Ilham cuma masang muka dingin. Dasar kulkas. "Yaudah nanti tinggal ambil formulir diruang rohis. Kalo ngga mau bisa nitip kok" jelas Ilham.
"Nitip ke lo?" Tanya There mamastikan. "Iya". Jawab laki laki itu. "Modus Ther modus!" Goda Sarah sekali lagi.
"APASIH SARAH. GUE BAKAR YA LO!" Geram There tak tertahankan. Reputasi image kalem yang selama ini disematkan ke There akhirnya runtuh:'(
Ilham keliatan kaget. Bahunya naik karena kaget. Mungkin dia ngga pernah liat There kaya gini. Karena kalo dikelas dia selalu kalem paling gobloknya sesekali.
"Maaf ya, temen gue mau berubah ini bentar lagi" kata Sarah sambil narik There kembali masuk kelas. Sedangkan Ilham masih ngga nyangka.
"Apa cewe kalo udah marah bakal sengegas itu ya?" Batin Ilham. Tapi dia ngga mau pikirin itu lama lama. Ilham lebih milih buat pergi dari situ dan ngelanjutin urusannya.
Sekarang lagi pelajaran pertama. Pelajaran Agama. Semua orang dikelas dengerin pelajaran, kecuali cumi cumi dua ini. Alias Sarah sama Kalisa. Gue jengah liat mereka berdua. Mereka sibuk bicarain makeup yang semalam ditonton Kalisa. Katanya ada conceler baru yang full coverege yang bagus banget tapi murah. Tapi bohong. Gitu kata Kalisa. Nyebelin banget emang.
"Ilham ilfeel nggak ya ?" Batin gue. Kalo beneran ilfeel putus sudah harapan ini. Gue coba liat kearah meja Ilham, tapi mejanya kosong. Oknum bernama Ilham ini jarang dikelas kalo hari kamis. Apalagi udah jadi ketua rohis, pasti sibuk sana sini.
"Jadi gimana semua udah nentuin mau masuk ekskul apa ?" Tanya bu Wilda disela sela pembelajarannya.
Murid murid serempak jawab "udah" termasuk Sarah sama Kalisa. Nggak tau dah tu bocah dua masuk apa.
"Kalo There masuk ekskul apa ?" Tanya bu Wilda ke gue tiba tiba.
'bu, otak saya lagi blank ini jangan tanya tanya dulu' batin gue. Pengen banget jawab gituan tapi ntar dikira gue ngga punya adab.
"Belum tau bu" Jawab gue sambil senyum kikuk.
"Rohis bu rohis!" Kalo yang kalian kira itu Sarah kalian salah besar. Itu Jeno, cowok petakilan yang suka blackpink sama twice.
Gue otomatis lirik Jeno, pake mata tajam biar dia tau kalo gue lagi marah mode on. Tapi kayanya dia ngga peka, dia malah ketawa girang sambil masang muka watados. Uh pengen gue tojos.
"Bener There kalo kamu mau masuk rohis ?" Tanya bu Wilda sekali lagi.
"E e engga gitu bu, anu, ya gitulah" jawab gue pasrah. Gue gatau harus ngeles gimana lagi.
"Oh kalo gitu bagus. Ibu kan pembina rohis kamu bisa langsung daftar aja sama ibu. Nanti namanya bisa ibu serahkan untuk Ilham" Jelas bu Wilda.
Gue cuma ngangguk sambil senyum manis. Jelas sekarang gue mati rasa.
Sebenarnya gue fine fine aja masuk rohis. Tapi yang jadi problematikanya disini, gue ngga bisa merubah penampilan gue total. Jleb terus langsung pake keredung, gabisa Jamilah. gabisa gue.
"Oh iya There nanti kamu bisa jumpain Ilham atau Risma ya. kamu bisa konsultasi ke mereka berdua"
what?! apapan ini?! konsultasi apa bro?! gue gasakit apa apa. Terus gue coba liat keseragam gue sendiri. Oh masalah pakaian kali ya. Iya pasti.
"Iya bu"
Bu Wilda keluar terus Sarah sama Kalisa langsung nyamperin. "Buruan pake kerudung" cerocos Sarah.
"Lo kapan ?" Sarkas gue.
"Ya tunggu hidayah datang lah"
"Kenapa ngga sekalian tunggu ajal menjemput ?" sarkas gue sekali lagi
"Astagfirullah ukhti"
Gue mendecih ke arah Sarah. Males banget liat cewe satu ini. Udah petakilan, otaknya separoh lagi.
"Eumm Ther, kalo lo ngga keberatan gue bisa kok bantu lo buat kerudungan" Kalisa lalu menghentikan pembicaraannya, sambil menatap There hati hati.
"Dibutik kakak gue lumayan banyak kok baju baju muslimah" Sambung Kalisa.Gue cuma senyum, adem banget punya temen kaya Kalisa.
"yaudah deh senin gue coba!" Kata gue mantap.
"coba apaan ?" tanya Sarah.
"coba mencabut semua kegoblokan mu!" Jawab gue kesel.
"Astagfirullah akhi"
"Ukhti goblok!"
"Iya princess"
Ini gue lagi didepan kelas. Sambil liat liat. Soalnya dari tadi Sarah sama Kalisa pergi ninggalin gue gitu aja. Ngga bilang lagi mau kemana. Risma tiba tiba aja lewat, baru aja gue mau nyamperin, tiba tiba ada Ilham yang nyamperin sambil lari lari. Gue cengo berasa liat drama korea. Belum lagi Ilham senyum manis banget ke Risma.
Beuhh Ilham kalo liat gue. Mukanya datar, kaya diutangin banyak orang. Beda jauh pokonya.
"Ba!!"
"Eh copot" Gue coba ngedongak, liat siapa yang berani beraninya kagetin gue.
Ternyata ada biawak.
"Sarah mana ?"
"Udah pulang"
"Kemana ?"
"Kerahmatullah"
"ALLAHUAKBAR!"
"serius gue Ther" jawab laki laki itu sekali lagi.
"YAMANAGUETAUORANGINIGUELAGINUNGGUINDIA!!!" makan tu gue selepetkan.
"Santai dong maimunah"
"Lo yang duluan mancing!"
"Gue kaga bawa pancingan" balas Rezvan dengan muka polosnya.
"Sori gue alergi orang goblok" balasku sambil meninggalkan Rezvan.
TBC
Maaf lama update :(
Maaf ceritanya makin random aja :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah, Love and Destiny •Huang Renjun
Teen FictionArleta Theresa Putri, wanita cantik, pintar dan kaya raya harus memulai hidupnya tanpa kasih sayang kedua orang tua. Tapi apa yang terjadi ketika There jatuh cinta kepada lelaki dingin bahkan sangat dingin bernama Ilham Aditya Alatas yang bersifat r...