Mulai dari sini, akan masuk ke masa lalu terus ya ^^
***
Jimin tersenyum melihat tingkah gadis di depannya. Tadi, Jira meminta untuk menunggunya latihan futsal, jadi gadis itu hanya duduk di tribun dengan ponsel yang berada di genggaman.
"Hei, mau sampai kapan main ponsel?" ujar Jimin.
Jira mendongak. "Eh, Sunbae. Sudah selesai, ya? Kok aku tidak tahu, sih." Jira tersenyum konyol.
Jimin mendengus geli sambil menjitak dahi anak itu dengan telunjuknya.
"Aw! Kenapa memukulku, sih!"
"Hah? Memukul apanya. Kalau memukul itu seperti ini!" Jimin menaikkan tangannya.
"E-eh, Sunbae benar-benar berniat memukulku? Ingin ku adukan pada Seokjin Sunbae?"
"Dasar pengadu," ujar Jimin. "Ayo pulang, kau lihat apa, sih?"
"Ah, ya, Sunbae!" Jira terlihat girang. "Kau mau membantuku, kan?" tanyanya.
"Membantu apa?"
"Ck, mau membantuku tidak? Tinggal jawab ya."
"Tidak, ah. Bantuannya tidak jelas." Jimin mengerutkan dahi.
"Ayolah, Sunbae. Bantu aku, oke?" Jira menunjukkan puppy eyes nya.
Sial bagi Jimin karena dia bukan pria yang bisa menahan diri dari keimutan yang diluar batas. Pada Kookie saja sudah menyerah, apalagi pada Jira. Jimin K.O.
"Oke, aku bantu."
"Yeayy!" Jira memekik girang. "Jadi begini, Sunbae. Aku tadi buka internet dan katanya aku bisa belajar menjadi bartender pada bartender Lee di klub Ninety. Aku ingin ke sana. Temani aku."
Jimin membulatkan matanya. "Yak! Kau gila? Umur kita bahkan belum legal!"
"Karena itu, tolong bantu aku, oke? Hm? Jiminie Sunbae kan sangat baik."
"Arghh!"
***
"Hyung, ini benar akan baik-baik saja, kan?" Jimin menarik ujung jaket Seokjin. Pemuda itu berkali-kali melirik Jira yang ada di belakangnya.
"Tenang, umurku sudah legal. Untung saja aku masuk SMA sangat telat, jadi umurku sudah legal bahkan saat aku masih SMA." Seokjin menyunggingkan senyum percaya diri.
"Tapi, Hyung, bagaimana denganku dan Jira?"
"Tenang, Jiminie. Bersyukurlah karena kita punya adik yang sangat mahir iptek." Seokjin merogoh saku jaketnya. "Tada! KTP palsu untuk kalian!"
Jira memekik senang melihat dua kartu yang ada di tangan Seokjin. "Wah, Oppa! Kau sangat hebat!" seru Jira.
Jimin sendiri menatap horor ke arah Seokjin. "H-hyung, kau serius? Aku bisa dibunuh Yoongi Hyung jika dia tahu!"
"Sudahlah, tenang. Yoongi itu urusan gampang." Seokjin memberikan dua KTP palsu itu pada Jimin dan Jira. "Sekarang bawa ini dan bertingkah seperti orang dewasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Mr. Park
Фанфик"Because everyone needs Park Jimin in their life." Dibalik nama besarnya, Jean V. Aiden mempunyai masa lalu yang cukup rumit. Siapa sangka jika pria penuh pesona itu ternyata mempunyai sebuah luka yang besar untuk seorang Kim Jira. Jean pikir, Jira...