"Wah, dia benar-benar mengundurkan diri?" Jean tersenyum sinis melihat surat pengunduran diri di atas mejanya.
Ia mengambil surat itu lalu menelitinya dengan senyuman miring di bibir. "Kau sungguh berpikir akan lepas dariku semudah ini, Kim Jira?"
Jean meremas surat itu dan melemparnya ke tempat sampah. Setelahnya, pria itu terlihat menghubungi seseorang. "Hei, Christ, cari tahu dimana wanita bernama Kim Jira bekerja saat ini. Kirim padaku secepatnya."
Kemudian, beberapa menit kemudian, satu pesan muncul di ponsel Jean.
Pria itu tersenyum penuh kemenangan. "Dapat kau."
Setelah itu, Jean pun keluar dari ruangannya dan segera pergi menuju ke alamat yang dikirim di ponselnya.
***
Jira terus merengut, wajahnya benar-benar ditekuk.
Dia masih kesal sekali. Hatinya di penuhi sebongkoh besar kedongkolan pada sang bos.
Jean itu … kenapa sangat brengsek?
Jira jadi terpaksa untuk mengundurkan diri. Padahal gaji di perusahaan Jean kan sangat besar. Kerjaannya tidak pakai otot lagi.
Jira sudah membayangkan setelah setahun bekerja di perusahaan Jean dan menabung, dia bisa pergi ke rumah sakit dan menjalani terapi untuk phobia miliknya.
Tapi itu semua hanya tinggal angan-angan.
Andai saja Jean bisa sedikit bersikap profesional padanya, andai saja ia bisa sedikit sabar, pasti kejadiannya tidak akan seperti ini.
Ingat, kan, jika Jira sangat tahu diri bahwa ialah penyebab Jean berubah? Iya, memang benar. Jira juga akan sangat berbesar hati jika Jean menyuruhnya untuk bekerja sangat keras. Ia akan menerima.
Tapi menjadi pelayan pria itu saat Jean tengah bercumbu dengan gadis-gadis jalang itu? Wah, tidak. Lebih baik Jira tenggelam di Sungai Han.
Jujur saja, ia cemburu. Cemburu sekali sampai rasanya ingin mencelupkan kepala Jean ke dalam bathtub sampai pria itu mati lemas karena kehabisan napas.
Jira masih mencintai Jean dan itu fakta. Sejak dulu hingga sekarang, cintanya tidak pernah berkurang sedikitpun.
Tetapi melihat keadaan sekarang, rasanya pria yang ia kenal dulu, yang sangat dicintainya, bukanlah Jean Park.
Dia tidak mencintai Jean, dia mencintai Park Jimin. Jira membenci Jean dan semua kelakuannya.
Hal ini menjadi rumit karena Park Jimin yang dicintainya adalah juga Park Jean yang ia benci.
"Selamat datang," sapa Jira saat mendengar pintu minimarket yang terbukanya. Gadis itu menundukan kepala sebagai sopan santun.
"Wah, ternyata benar kau bekerja sebagai kasir minimarket."
Suara yang terlalu familiar itu membuat Jira menaikkan kepalanya. Raut wajah gadis itu langsung berubah sinis. "Mau apa kemari?" tanyanya ketus.
"Wah, apa ini pelayanan yang ku dapatkan sebagai pembeli? Kupikir tempat ini punya pelayanan yang sangat buruk. Atasanmu pasti akan kecewa, Nona," kata Jean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Mr. Park
Fanfictie"Because everyone needs Park Jimin in their life." Dibalik nama besarnya, Jean V. Aiden mempunyai masa lalu yang cukup rumit. Siapa sangka jika pria penuh pesona itu ternyata mempunyai sebuah luka yang besar untuk seorang Kim Jira. Jean pikir, Jira...