• Kita dan Pengakuan

5.9K 727 159
                                    

Jean mengerjapkan matanya beberapa kali. Ini masih tengah malam, tapi ia sudah terbangun lebih dulu. Maklum saja, biasanya memang Jean akan bangun tengah malam untuk mengerjakan pekerjaannya sampai pagi. Apalagi pria itu memang hanya tidur selama empat jam sehari.

Si pria mengangkat satu tangannya untuk mengucek matanya. Jean mengalihkan pandangannya ke sisi kiri dan menemukan Jira yang masih tidur pulas dengan bantalan lengannya.

Jean tersenyum lembut. Jira pasti sangat lelah. Gadisnya itu benar-benar tidur sangat pulas.

Jean memiringkan tubuhnya, mencoba memeluk Jira lebih erat. Tangannya menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik Jira lalu mengelus pipi si gadis.

Jean telah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya pada seorang Kim Jira. Benar-benar jatuh sangat dalam pada pesona gadis di pelukannya ini.

Tangan Jean mengusap punggung polos Jira. Menenggelamkan si gadis di pelukannya yang hangat. Terasa sangat menyenangkan saat kulit mereka bersentuhan.

Tadi adalah saat-saat terbaik di hidup Jean. Tidak ada yang lebih baik daripada Jira. Gadis itu sempurna untuknya.

"Maaf karena pernah melukaimu, Kim Jira. Setelah ini, ayo hidup bahagia bersama." Setelahnya si pria mencium dahi Jira agak lama dan melanjutkan tidurnya.

Sepertinya kali ini Jean bisa tidur sedikit lebih lama lagi.

***

Tetapi kemudian Jean merasa menyesal karena melanjutkan tidurnya. Harusnya ia tetap terjaga. Harusnya ia lebih memilih memandangi wajah Jira hingga gadis itu bangun.

Tapi, tidak.

Ia tidak melakukan hal itu dan sekarang dirinya begitu menyesal.

Karena Kim Jira … menghilang.

"Cari dia! Aku tidak mau tahu!" Jean berteriak di teleponnya. Pria itu membanting asal ponselnya ke atas ranjang.

"Kim Jira! Kau kemana, sih?!" Jean meremas rambutnya. "Ku pastikan aku akan menemukanmu! Harus!"

Jean mengambil kunci mobilnya dan segera melaju untuk mencari Jira.

Jangan salah, ini Kanada, kampung halamannya juga. Jean hapal benar seluruh jalan di penjuru Kanada. Jean pastikan dirinya akan segera menemukan Jira.

"Kim Jira, kau benar-benar!"

Jean memukul stir mobilnya dengan kesal. Ia hampir mengumpat saat satu panggilan tiba-tiba masuk di ponselnya.

'Sir, we found her!'

***

Jira berjalan pelan menyusuri pantai itu. Kaki telanjangnya dibiarkan terkena pasir pantai dan juga ombak yang sesekali datang menyapu.

Berkali-kali gadis itu menghela napas kasar.

Tadi pagi, ia merasa benar-benar bodoh saat bangun di pelukan Jean. Jira gila. Ia benar-benar sudah hilang akal.

Bagaimana bisa dia melakukan hal itu bersama Jean!

Jika ditanya apa Jira menyesal, tentu tidak. Ia mencintai Jean dan semalam ia sangat beruntung bisa dimiliki oleh pria itu.

Dear, Mr. ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang